Finansial

Majalengka Bakal Jadi Pusat Ekonomi Baru, Ini Alasannya

Majalengka Bakal Jadi Pusat Ekonomi Baru

1. Kekuatan Infrastruktur Strategis:
-Majalengka didukung oleh Tol Cipali, Tol Cisumdawu, dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
-Infrastruktur tersebut memperkuat konektivitas dan membuka peluang besar untuk investasi dan pertumbuhan ekonomi.

2. Optimalisasi Bandara Kertajati:
-Meski operasional belum maksimal, Pemkab Majalengka berkomitmen mendorong pemanfaatan Bandara Kertajati.
-Bandara dinilai strategis untuk menunjang mobilitas dan ekonomi regional.
3. Wacana Unma Jadi PTN:
-Pemkab tengah mengkaji pengubahan Universitas Majalengka menjadi perguruan tinggi negeri.
-Diharapkan mampu menarik mahasiswa dari luar daerah dan meningkatkan penggunaan Bandara Kertajati.
4. Strategi Dorong Investasi:
Pemerintah daerah aktif menarik investor dengan menawarkan:
-Kemudahan perizinan,Infrastruktur dasar yang siap,
Kepastian hukum.
-Kawasan industri baru disiapkan dekat tol dan bandara sebagai titik pertumbuhan baru.
5. Pengembangan Pariwisata:
-Jalur Jatilima dikembangkan sebagai akses wisata alam unggulan di kaki Gunung Ciremai.
-Destinasi potensial: curug, kolam alami, dan kawasan Panyaweuyan.
6. Pertumbuhan Ekonomi vs Angka Kemiskinan:
-Majalengka catatkan laju pertumbuhan ekonomi tinggi (8,9%) dan pengangguran rendah (4,01%).
-Namun, angka kemiskinan tetap tinggi (10,8%), menunjukkan perlunya pendekatan pembangunan yang lebih menyeluruh.
-Faktor lain seperti IPM dan daya beli masyarakat menjadi indikator penting yang harus diperhatikan.

kacenews.id-MAJALENGKA- Dukungan infrastruktur berupa tol Cipali, tol Cisumdawu, dan kehadiran Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kecamatan Kertajati menjadi kekuatan tersendiri untuk menarik investasi serta memperkuat konektivitas dan peningkatan ekonomi di kawasan tersebut.
Bupati Majalengka H. Eman Suherman mengatakan, kemudahan akses melalui dua jalan tol itu dan bandara internasional membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi di Majalengka.
Kendati realitasnya, operasional Bandara Kertajati saat ini belum optimal. Pihaknya akan terus mendorong pemanfaatan infrastruktur agar berdampak langsung terhadap mobilitas dan aktivitas ekonomi masyarakat.
“Kehadiran Bandara Kertajati itu dari sisi internal itu menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Sementara dari sisi eksternal, kami akan terus memaksimalkan fungsinya melalui berbagai kebijakan, agar Bandara Kertajati ramai digunakan dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Eman saat berbincang ringan dengan jajaran redaksi Pikiran Rakyat, Selasa (27/5/2025).
Salah satu kebijakan strategis yang tengah dikaji, kata dia, wacana menjadikan Universitas Majalengka (Unma) sebagai perguruan tinggi negeri pertama di Majalengka. Ia meyakini, status kampus negeri akan menarik mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia, untuk menempuh pendidikan di Majalengka, hingga akhirnya dapat mendorong penggunaan Bandara Kertajati.
“Dengan adanya mahasiswa dari luar daerah yang datang ke Majalengka, tentunya mobilitas melalui udara pun akan meningkat. Ini secara tidak langsung, akan berdampak pada aktivitas Bandara Kertajati,” katanya.
Selain sektor pendidikan, faktor seseorang itu mengunjungi suatu daerah itu karena tengah menjalankan bisnis, melaksanakan kerja, menikmati hiburan atau wisata dan terakhir acara keluarga. Dari faktor keempat itulah, maka Pemkab Majalengka sudah menggaet investor untuk mengembangkan kawasan industri baru untuk menarik minat investor.
Lokasi-lokasi itu, yang dekat dengan tol Cipali dan Bandara Kertajati disiapkan sebagai titik tumbuh industri, seiring dengan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di sekitar Rebana Metropolitan.
“Kami akan dorong penciptaan iklim investasi yang ramah. Kemudahan perizinan, kesiapan infrastruktur dasar, dan kepastian hukum menjadi komitmen kami, agar para investor merasa nyaman dan serius berinvestasi di Majalengka,” ujar Eman.
Eman menambahkan, upaya ini juga ditopang akan ditopang dengan pengembangan sarana dan prasarana pariwisata, termasuk optimalisasi penggunaan jalur Jatilima yang membentang dari Desa Lengkong Kulon di Kecamatan Sindangwangi hingga Desa Cidulang, Kecamatan Cikijing.
“Jalur ini menyusuri kaki Gunung Ciremai, dengan pemandangan alam yang menakjubkan seperti curug, kolam alami, dan kawasan Panyaweuyan. Jika dikelola optimal, kawasan ini akan menjadi destinasi wisata unggulan yang turut menggerakkan perekonomian lokal,” ucapnya.
Ditanya terkait angkat kemiskinan, Eman menyebut data makroekonomi Majalengka menunjukkan perkembangan positif, terkait lajut pertumbuhan ekonomi Majalengka mencapai 8,9 persen dan tingkat pengangguran di Majalengka hanya 4,01 persen.
Namun anehnya data itu tidak korelasi, bahkan menyebutkan angka kemiskinan di Majalengka masih tinggi di Jawa Barat yang mencapai 10,8 persen.
“Laju pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran ternyata itu bukan satu-satunya indikator. Menurut Mendagri, variabel seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan daya beli masyarakat juga menjadi faktor penting,”pungkasnya.(Jep)

Related Articles

Back to top button