Pendidikan

Upaya Pemerataan Akses Pendidikan, Tahun Ini Pemprov Jabar Terapkan Sistem Domisili Dalam Penerimaan Siswa Baru

 

 

kacenews.id-CIREBON-Sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026 resmi mengalami perubahan signifikan. Jika sebelumnya jarak rumah ke sekolah menjadi acuan utama, kini wilayah domisili atau kecamatan menjadi pertimbangan utama.

Langkah ini diambil Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) sebagai upaya pemerataan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat.

Perubahan tersebut disampaikan dalam kegiatan sosialisasi yang digelar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah X, di SMAN 1 Sumber, Kabupaten Cirebon, Rabu (21/5/2025),

Kegiatan  ini melibatkan kepala sekolah, pengawas, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP, panitia SPMB, dan perwakilan orang tua siswa.

“Pendekatan berbasis wilayah bertujuan membuka akses lebih luas dan adil bagi calon siswa, khususnya di daerah padat penduduk atau yang secara geografis selama ini kurang terjangkau,” kata Analis Kebijakan Ahli Muda Koordinator SMA, SMK, dan SLB KCD Wilayah X Disdik Jabar, Abdul Fatah.

Menurutnya, pemahaman menyeluruh dari semua pelaksana SPMB menjadi kunci keberhasilan penerapan sistem baru ini. KCD Wilayah X menggelar sosialisasi ke berbagai daerah untuk meminimalkan kesalahan teknis sekaligus meredam potensi keluhan dari masyarakat.

“Kalau pelaksana tidak memahami sistem, maka yang muncul adalah kebingungan dan ketidakpuasan publik. Maka dari itu, semua unsur, dari pengawas hingga orang tua, kami libatkan secara langsung dalam sosialisasi ini,” katanya.

Sistem baru ini juga menjadi bagian dari implementasi arahan Gubernur Jawa Barat, Deddy Mulyadi, yang menggarisbawahi pentingnya penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) SPMB yang inklusif dan kontekstual sesuai kebutuhan daerah.

Ketua MKKS SMP Kabupaten Cirebon, Asup Suparlan, menyambut baik langkah ini. Ia berharap pemahaman yang merata dari semua pihak dapat menghasilkan proses seleksi yang lebih transparan dan adil.

“Mudah-mudahan pelaksanaannya nanti berjalan lancar karena semua pihak sudah memahami prosedurnya. Harapan kami, sistem ini memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh anak bangsa,” katanya.

Sosialisasi ini pun, akan berlanjut hingga tingkat kecamatan dan satuan pendidikan, secara luring maupun daring, sebagai bentuk komitmen untuk menyampaikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat.(Is)

Related Articles

Back to top button