Libatkan Tokoh Agama-Penghulu, KPK Gelar Safari Antikorupsi di Majalengka

kacenews.id-MAJALENGKA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Safari Keagamaan Antikorupsi di Kabupaten Majalengka sebagai upaya membangun kesadaran kolektif akan tindak pidana korupsi, Selasa, 20 Mei 2025, di Aula MAN 2 Majalengka di Rajagaluh
Kegiatan ini melibatkan tokoh agama, pemuka agama, pendidik keagamaan, penyuluh agama, dan para penghulu, sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran kolektif dalam mewujudkan Majalengka yang bebas dari korupsi.
Acara tersebut dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, Ajam Mustajam, Kepala Kantor Kemenag Majalengka, Agus Sutisna, serta para kepala satuan pendidikan tingkat MIN, MTs, dan MAN. Hadir pula berbagai unsur tokoh agama lintas sektor.
Kakanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam menyampaikan pentingnya pembekalan nilai-nilai antikorupsi di lingkungan Kementerian Agama dengan harapan dapat mendorong pencegahan terhadap berbagai bentuk tindak pidana korupsi, seperti praktik suap, penyalahgunaan bantuan operasional sekolah (BOS), manipulasi anggaran, serta gratifikasi.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam membangun integritas, terutama di sektor pendidikan dan pelayanan keagamaan. Pendidikan antikorupsi diharapkan mampu memperkuat kesadaran moral dan hukum para pelayan publik.
Sementara Wakil Ketua KPK RI, Ibnu Basuki Widodo, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut, menyatakan Safari Keagamaan Antikorupsi merupakan bagian dari program edukasi dan pencegahan yang melibatkan peran aktif masyarakat, khususnya para tokoh agama.
Menurutnya, Hari Kebangkitan Nasional ini menjadi momentum untuk membangkitkan semangat melawan korupsi. Korupsi bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga tindakan yang merugikan negara dan menyengsarakan rakyat melalui dampak sistemik seperti kemiskinan dan ketimpangan
Ibnu menambahkan, pendidikan antikorupsi harus dimulai dari lingkungan kerja dan institusi pendidikan, dengan memberikan pemahaman yang kuat mengenai integritas, tanggung jawab, dan akuntabilitas. Ia juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mengawasi dan mencegah tindak korupsi sejak dini.
“Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen bersama antara KPK dan Kementerian Agama dalam memperkuat budaya antikorupsi melalui pendekatan keagamaan dan edukatif di tingkat lokal.” ungkap Ibnu.(Ta)