Tuntut Kadispora Dicopot dari Jabatannya, KNPI Kota Cirebon Gelar Aksi Unjuk Rasa

kacenews.id-CIREBON-Puluhan orang dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan organisasi kepemudaan di Kota Cirebon menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota Cirebon, Jumat (2/5/2025).
Massa berorasi dengan membawa sejumlah atribut berisi protes, membakar ban bekas, dan tuntutan hingga membawa replika keranda dengan foto Kadispora Kota Cirebon yang ditempel.
Dalam unjuk rasa tersebut, KNPI menuntut agar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Cirebon, Irawan Wahyono, dicopot. Kemudian memberikan sanksi tegas kepada kepala Dispora yang terlibat menyewakan Stadion Bima serta mendesak penegakan hukum dan BPK mengaudit serta investigasi dugaan di Dispora.
Selain itu pengunjuk rasa menyampaikan 10 dosa Dispora. Yakni tidak peduli pemuda (sekretariat KNPI terbengkalai), menghalalkan segala cara (sewa Stadion Bima sepihak), pungli penerimaan pegawai honorer, merubah anggaran hibah KNPI berdasarkan like or dislike, meminta DP untuk proyek-proyek yang ternyata tidak ada. Kemudian tidak adanya punishment terkait kesalahan Dispora, program kerja yang asal-asalan atau diada-adakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pemuda serta tidak mampu menjalankan tugas pokok dan fungsi di Dispora.
Selain itu terindikasi kuat parameter kinerja hanya didasarkan like and dislike, terbukti dari mereka yang menjabat disana walaupun tidak kompeten masih dipertahankan. Lalu tidak jelas arah, target dan capaian kinerjanya.
Ketua KNPI Kota Cirebon, Jaka Permana mengungkapkan, pihaknya sudah berulang kali menyampaikan aspirasi terkait buruknya kinerja Dispora. Namun hal itu tidak pernah ditanggapi.
“Tuntutan kami yang berulang-ulang tapi tidak diindahkan sampai terjadinya aksi ini. Bahwa kami sudah jengkel dan kesal. Segera Pemerintah Kota Cirebon, khususnya Bapak Wali Kota agar mencopot Kadispora. Karena tidak mampu melakukan apa yang menjadi tugas mereka sebagai pengampu dan orang tua kami di KNPI,” tuturnya.
Tak berselang lama, Wali Kota Cirebon, Effendi Edo menemui para pendemo. Menurut Edo, pencopotan kepala dinas tidak dapat dilakukan begitu saja. Karena ada mekanisme yang harus ditempuh.
“Persoalan di pemerintah enggak bisa seperti di perusahaan. Semuanya ada tahapan, ada proses,” katanya.
Ia pun menyampaikan terima kasih karena di awal masa jabatannya, sudah mendapatkan informasi dan masukan dari masyarakat. Kemudian ia meminta waktu untuk mempelajari permasalahan yang terjadi. Karena, membutuhkan landasan yang benar untuk memberikan penilaian yang tepat.
“Enggak bisa menurunkan seorang pejabat di ASN begitu saja. Semuanya ada tahapan dan proses,” ucapnya.
Terlebih Edo menambahkan, dirinya merupakan orang baru di Pemerintah Kota Cirebon. Karena itu masih butuh waktu untuk melakukan penataan.
“Jadi sekali lagi, kita wong anyar (saya orang baru). Durung kentug rong wulan (belum sampai dua bulan). Tapi kita terus menata Kota Cirebon ini jadi lebih baik lagi,” tuturnya.
Usai melakukan aksi, akhirnya pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib.(Jak)