Hilirisasi Pertanian Solusi Atasi Kemiskinan di Kuningan

kacenews.id-KUNINGAN-Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan siap melaksanakan program yang diluncurkan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) RI melalui hilirisasi industrialisasi pertanian dengan cara peningkatan indeks pertanaman dan peningkatan produksi pertanian.
Kegiatan tersebut, dalam rangka mengatasi kemiskinan di Kabupaten Kuningan sebagaimana disampaikan Ketua Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sujatmiko. Dengan harapan agar para petani lebih sejahtera dibidang pembangunan ekonomi pertanian. Oleh sebab itu, produksi pertanian harus lebih meningkat dan berlimpah disertai harga pangan tersebut harus menguntungkan. Adapun caranya bukan lagi konvensional, melainkan dengan menggunakan alat-alat pertanian lebih canggih atau moderen sesuai kemajuan jaman.
“Jika hal itu dilakukan, maka biaya produski dapat ditekan dengan konsep tanam bisa empat kali panen dalam setahun yang ditunjang benih unggul. Khususnya dalam pengembangan budidaya tanaman padi,” ungkap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah, dalam rangka pengentasan kemiskinan sebagaimana program yang diluncurkan BP Taskin RI.
Ditambahkan Wahyu, tentang kesiapan dan benih unggul itu merupakan salah satu kunci bidang pertanian karena berpengaruh terhadap peningkatan produksi. Jika bukan meggunakan benih unggul, maka dikhawatirkan produksinya akan minim, masa tanamnya panjang tapi hasilnya kurang. Namun dengan menggunakan benih bersertifikat atau benih unggul dan umurnya relatif cepat dan hasilnmya lebih banyak.
Ketua BP Taskin RI, Budiman Sujatmiko, mengmukakan, Kabupaten Kuningan menjadi program peluncuran pilot program linieritas dalam rangka pengentasan kemiskinan. Peluncuran program ini merupakan tindak lanjut audiensi sebelumnya antara Bupati Kuningan dan BP Taskin RI.
Dalam pertemuan tersebut, disampaikan bahwa Kuningan masih berada pada peringkat kedua termiskin di Jawa Barat, sehingga perlu dukungan program strategis dari pemerintah pusat.
“Sesungguhnya Kuningan memiliki potensi besar dalam sektor pertanian yang dapat dikembangkan menjadi kekuatan industri. Kuningan ini termasuk daerah agraris, potensinya bisa naik kelas menjadi industri pertanian berbasis kerakyatan,” kata Budiman Suijatmiko saat berdialog dengan masyarakat di Desa/Kecamatan Cimahi, Senin (21/4/2025).
Bupati Kuningan, H Dian Rachma Yanuar, mengemukakan, hingga saat ini terkait kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Meski mengalami penurunan dari 12,78 persen di tahun 2022 menjadi 11,88 persen pada tahun 2024, angka ini masih relatif tinggi dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Jawa Barat (7,46 persen) maupun nasional (8,57 persen). Bahkan, Kuningan masih berada di posisi dua terbawah di Jawa Barat.
“Sebab walau baghaimapun tentang penanganan kemiskinan memerlukan kolaborasi multipihak. Pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri. Oleh karena itu, kami sangat berharap adanya sinergi program dari pemerintah pusat yang mampu memperkuat upaya-upaya dalam menurunkan angka kemiskinan melalui pendekatan yang lebih tepat sasaran,” jelas H Dian.(Sul)