Fabian Moses, Harumkan Cirebon di Olimpiade Sains Internasional

kacenews.id-CIREBON-Di tengah riuhnya kompetisi internasional, di antara ratusan pelajar dari berbagai belahan dunia, nama Fabian Moses Hoeswojo bergema dengan penuh kebanggaan.
Siswa dari P2A Kinderfield School Cirebon ini berhasil mencatatkan prestasi membanggakan sebagai peraih medali perunggu (bronze) dalam Philippines International Math and Science Olympiad (PIMSO) 2025 yang digelar di Manila, Filipina.
Tak sekadar membawa pulang medali, Moses juga mencatatkan dua hal istimewa. Pertama, ia adalah satu-satunya wakil dari Cirebon dan peserta termuda dari Indonesia dalam ajang tersebut.
Di usia belia, Moses telah menunjukkan bahwa semangat belajar, ketekunan, dan dukungan yang tepat bisa menjadi kombinasi yang membawa prestasi ke panggung dunia.
PIMSO bukan kompetisi biasa. Ini adalah ajang bergengsi yang mempertemukan pelajar-pelajar terbaik dari negara-negara seperti Thailand, Laos, Kamboja, Filipina, Myanmar, India, Hongkong, Taiwan, Tiongkok, Vietnam, Macau, Singapura, hingga Amerika Serikat.
Total, lebih dari 700 pelajar bersaing dalam bidang Matematika Sains.
Dalam suasana kompetisi yang menantang dan sarat tekanan, Moses tampil percaya diri dan konsisten.
Ia menunjukkan kecermatan, logika yang tajam, dan ketenangan dalam menghadapi soal-soal rumit. Medali perunggu yang diraihnya adalah bukti nyata dari kerja keras dan ketekunan yang ia tanam sejak lama.
Dari Cirebon
Prestasi Moses mendapatkan perhatian khusus dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Filipina. Dalam acara penyerahan penghargaan, utasan duta besar Indonesia untuk Filipina hadir langsung dan menyampaikan ucapan selamat kepada Moses.
Ia mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian luar biasa Moses sebagai wakil termuda Indonesia dan satu-satunya dari daerah Cirebon.
“Fabian Moses adalah contoh generasi muda Indonesia yang patut menjadi inspirasi. Saya berharap ia terus mengasah kemampuan dan menjelajahi potensi dirinya di berbagai bidang untuk masa depan global yang lebih baik,” ujar Duta Besar dengan penuh harap.
Di balik prestasi Moses, tentu ada peran besar keluarga, sekolah, dan para guru yang telah membimbingnya. Moses dikenal sebagai siswa yang tekun dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, khususnya dalam bidang sains matematika.
Ia sering menghabiskan waktu luangnya dengan membaca, mengerjakan soal-soal logika, dan mengikuti berbagai pelatihan olimpiade.
Ibunda Moses, dr. Ivana Cyntia Dewi Timotius juga menanamkan nilai spiritual dan kedisiplinan sejak dini. Dalam setiap langkahnya, Fabian Moses selalu diajarkan untuk mengutamakan proses, tidak sekadar mengejar hasil.
Mungkin itu sebabnya, meski masih belia, ia memiliki ketenangan dan sikap matang dalam menghadapi tantangan.
Bagi Moses, prestasi ini bukan akhir. Justru menjadi langkah awal dari perjalanan panjang yang ingin ia tempuh di masa depan.
Ia bercita-cita menjadi ilmuwan dan penemu yang bisa memberikan kontribusi nyata bagi dunia.
“Saya ingin terus belajar, bukan hanya untuk menang lomba, tapi untuk bisa menciptakan sesuatu yang bermanfaat. Saya ingin jadi orang yang bisa membantu menyelesaikan masalah-masalah di dunia lewat math dan sains,” ungkap Fabian dengan semangat.
Prestasi Fabian Moses Hoeswojo adalah pengingat bahwa potensi anak bangsa ada di mana saja, termasuk di kota-kota yang jauh dari pusat perhatian.
Dari Cirebon, ia membawa harapan dan inspirasi. Bahwa dengan mimpi, semangat, dan dukungan yang tulus, siapa pun bisa menembus batas dan mengukir prestasi di kancah dunia.
Langkah Fabian Moses mungkin kecil, tapi dampaknya besar. Ia bukan sekadar peraih medali. Ia adalah simbol semangat muda Indonesia cerdas, gigih, dan siap menghadapi masa depan global.(Lif)