CirebonRaya

Bantu Ibu Kurang Mampu, DPRD Kabupaten Cirebon Dukung Program “Eman Ning Mimi”

 

 

kacenews.id-CIREBON- Di tengah tingginya angka kemiskinan dan beratnya beban perempuan kepala keluarga, Kabupaten Cirebon menghadirkan secercah harapan lewat program sosial bertajuk “Cirebon Eman Ning Mimi”.

Sebuah gerakan yang mendorong para pejabat dan aparatur negara turun tangan langsung mengasuh dan membantu para ibu yang hidup dalam keterbatasan.

Program ini diluncurkan di Pendopo Bupati Cirebon belum lama ini, dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Sophi Zulfia, Bupati Cirebon Imron, dan jajaran pemerintah daerah. “Eman Ning Mimi” merupakan bentuk lokal dari program Jabar Nyaah ka Indung yang digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dan kini diinterpretasikan secara lebih dekat dengan budaya Cirebon.

Uniknya, dalam program ini para ASN dan pegawai BUMD tidak hanya menjadi penyalur bantuan, tetapi ditugaskan menjadi anak asuh bagi satu orang ibu dari kelompok rentan.

Mereka bertanggung jawab secara moral dan sosial untuk membantu kehidupan sehari-hari sang ibu asuh, mulai dari kebutuhan dasar, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi.

“Program ini menyentuh langsung akar masalah kemiskinan dan ketimpangan yang dialami perempuan, terutama para janda atau ibu tunggal yang kerap luput dari perhatian,” ujar Sophi Zulfia.

Ia menyebut langkah ini sebagai terobosan penting dalam merawat keberpihakan sosial, bukan sekadar menyalurkan bansos tanpa relasi kemanusiaan.

Data dari DPPKBP3A menunjukkan, setiap tahun terdapat lebih dari 7.000 kasus perceraian di Kabupaten Cirebon. Angka ini memperlihatkan banyaknya perempuan yang terpaksa menjalani peran ganda sebagai pencari nafkah dan pengasuh anak. Belum lagi angka kemiskinan yang menyentuh lebih dari 245 ribu jiwa pada 2024.

“Perempuan kerap menjadi korban paling awal dalam krisis ekonomi. Maka sudah semestinya negara hadir, tidak hanya lewat kebijakan, tapi juga lewat empati,”katanya.

Bupati Cirebon Imron, dalam sambutannya, menyampaikan “Eman Ning Mimi” adalah bentuk sentuhan hati yang mengangkat kembali makna gotong royong dalam struktur pemerintahan. “Kita ingin membangun tidak hanya fisik daerah, tapi juga nilai-nilai kasih sayang antarsesama,” ujarnya.

Peluncuran ini juga diwarnai momen simbolik, beberapa pejabat dan ASN menyerahkan bantuan langsung kepada ibu asuh mereka. Bantuan itu bisa berupa sembako, biaya hidup, hingga modal usaha, sesuai dengan kebutuhan masing-masing penerima.(Is)

Related Articles

Back to top button