CirebonRaya

Tradisi Leluhur Usai Lebaran, Keluarga Besar Keraton Kasepuhan Laksanakan Grebeg Syawal di Gunung Jati

 

kacenews.id-CIREBON-Meski terpasang spanduk berwarna hijau yang bertulisan “Kami Keluarga Besar Keluarga Kesultanan Cirebon Tidak Mengakui Lukman Zulkaedin Sebagai Sultan Kasepuhan” di Komplek Pemakaman Sunan Gunung Jati Kabupaten Cirebon, Keluarga Besar Keluarga Keraton Kasepuhan yang dipimpin Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Adipati Goemelar Soeryadiningrat pada akhirnya bisa masuk untuk berziarah ke komplek pemakaman  tersebut, Rabu (9/4/2025).

Tradisi Grebeg Syawal yang merupakan tradisi  usai satu minggu menunaikan puasa sunah syawal tahun ini, Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Adipati (PRA) Luqman Zulkaedin, tidak ikut dalam rombongan, karena dikabarkan sedang ada keperluan sehingga beliau tidak dapat hadir.

Beberapa orang dari pihak Keluarga Besar Keraton Kasepuhan, tahun ini diizinkan masuk ke dalam komplek makam untuk berziarah.

“Alhamdulillah pada hari ini kita bersama keluarga besar dari Keraton Kasepuhan dan para wargi, family, telah mengadakan tradisi yaitu ziarah ke leluhur, yaitu Grebeg Syawal,” kata Pangeran Raja Adipati Goemelar Soeryadiningrat usai berziarah di komplek pemakaman tersebut.

Menurutnya, acara ini merupakan tradisi leluhur yang biasa dilakukan usai Lebaran berlalu.

“Memang tradisi ini sudah setiap tahun dilaksanakan, setelah 1 minggu Idulfitri atau 1 Syawal 1446 Hijriyah di 2025. Alhamdulillah karena berkah dari Allah Swt dan semua pihak yang telah membantu, ziarah kali ini berjalan lancar sampai nyekar kepada orang tua,” tuturnya.

Menurut Patih Sepuh, penolakan yang terjadi pada tahun lalu merupakan salah paham antara pihaknya dan beberapa pihak lain.

“Sebetulnya tidak ada masalah, hanya salah paham saja atau miskomunikasi,” ujarnya.

Ia berharap hal itu jangan menjadi penyebab putusnya hubungan dan juga menjadi perpecahan di antara Keluarga Besar Keraton Kasepuhan Cirebon.

“Kita semua harus guyub, harus kompak dalam arti sebagai generasi penerus jangan sampai diadu domba atau diprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” tuturnya.(Jak)

 


 

Related Articles

Back to top button