Opini

Karakter Lulusan Kampus Unira

Oleh: Imam Nur Suharno
Pembina Korps Mubaligh Husnul Khotimah, Kuningan

Bulan Ramadan diibaratkan sebagai lembaga pendidikan – selanjutnya penulis menyebutnya dengan Universitas Ramadan (Unira) – yang tahun ajaran barunya dibuka setiap tahun, telah selesai diselenggarakan. Unira sebuah lembaga pendidikan yang efektif dalam membentuk karakter lulusannya hanya dalam kurun waktu satu bulan, 29 atau 30 hari.
Kampus Unira menyiapkan gelar muttaqin. Gelar muttaqin diberikan kepada para mahasiswa yang berhasil menyelesaikan pendidikan Ramadan. Dengan gelar takwa, maka selain meraih ampunan dan jaminan surga, seorang lulusan memperoleh kemuliaan di sisi Allah SWT.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.” (QS. Al-Hujurat [49]: 13). Keberhasilan seorang mahasiswa dalam menjalani proses pendidikan di kampus Unira tidak dilihat dari aktivitasnya selama di kampus, tetapi sejauhmana ia dapat merealisasikan nilai-nilai pendidikan Ramadan itu pada 11 bulan berikutnya.
Ramadan menjadi permulaan atau pijakan menuju perubahan kehidupan yang lebih baik, baik dalam skala individu, keluarga, masyarakat, bahkan skala lebih luas yaitu kehidupan bangsa dan negara. Perubahan secara vertikal (hablum minallah) maupun horizontal (hablum minannas). Perubahan menuju perbaikan dalam berbagai dimensi kehidupan merupakan keniscayaan.
Selama menempuh pendidikan di kampus Unira, seorang mahasiswa tidak diperkenankan melakukan hal-hal yang pada hakikatnya halal jika dilakukan pada siang hari selain Ramadan, seperti makan dan minum. Maka usai menempuh pendidikan Ramadan, seorang lulusan harus memiliki komitmen hanya mengkonsumi makanan dan minuman yang jelas asal-usulnya.
Lulusan yang menyandang gelar muttaqin akan selalu merasakan adanya pengawasan Allah SWT (muraqabatullah), sehingga kehidupannya selalu terjaga dari segala hal yang buruk. Jika ia menjadi seorang pemimpin di berbagai intansi, ia akan menjalankan kepemimpinannya secara profesional dan berintegritas.
Selama menempuh pendidikan di kampus Unira, mahasiswa didorong untuk menghindari setiap perkataan kotor. Maka usia menempuh pendidikan Ramadan, seorang lulusan memiliki komitmen hanya mengeluarkan pernyataan yang baik dan menjauhi perkataan permusuhan. Jika menjadi seorang pemimpin, ia akan menjadi pemimpin yang senantiasa menyejukkan, sehingga orang-orang yang dipimpinnya akan melaksanakan setiap intruksinya dengan penuh tanggung jawab, bukan ABS (asal bapak senang).
Selama menempuh pendidikan di kampus Unira, seorang mahasiswa dididik untuk banyak mengeluarkan infak. Maka usai menempuh pendidikan Ramadan, seorang lulusan akan mempunyai komitmen untuk selalu peduli terhadap orang yang membutuhkan pertolongan. Jika menjadi pemimpin, ia akan menjadikan kepemimpinannya sebagai sarana untuk mensejahterakan dan membahagiakan orang-orang yang dipimpinnya (rakyatnya).
Selama menempun pendidikan di kampus Unira, mahasiswa selalu dilatih disiplin waktu melalui makan sahur dan berbuka pada waktu yang telah ditentukan. Maka usai menempuh pendidikan Ramadan, seorang lulusan berkomitmen disiplin dalam menjalani kehidupannya. Jika menjadi pemimpin, maka akan disiplin menjalankan program dan menggunakan anggaran secara cermat dan tepat serta sesuai sasaran demi kemaslahatan rakyat.
Selama menempuh pendidikan di kampus Unira, mahasiswa senantiasa dibiasakan shalat berjamaah. Maka usai menempuh pendidikan Ramadan, seseorang lulusan memiliki komitmen untuk menjaga hablum minallah melalui shalat berjamaah, shalat malam dan ibadah lainnya. Jika menjadi pemimpin, ia akan menjadikan kepemimpinannya sebagai sarana beribadah. Selain itu, ia akan berupaya untuk menyatukan peran ulama dan umara.
Begitu seterusnya, apabila selama menempuh pendidikan di kampus Unira diikuti secara baik sesuai program dan ketentuan, maka usai menempun Ramadan, seorang lulusan berpotensi mengalami perubahan kehidupan ke arah yang lebih baik.
Dengan demikian, dari kampus Unira inilah akan lahir sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, profesional, dan berintegritas serta mempunyai komitmen dalam menjalankan setiap aktifitas kehidupan dengan lebih produktif dan bermanfaat.
Semoga Allah membimbing kita para lulusan Universitas Ramadan agar mampu melestarikan kebiasan-kebiasan baik yang telah diajarkan selama menjalani proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara. Amin.***

Related Articles

Back to top button