Usai Lebaran Sampah Menumpuk di Alun-alun Majalengka

kacenews.id-MAJALENGKA-Pasca Lebaran tumpukan sampah terjadi hampir di setiap titik di wilayah Kota Majalengka hingga di alun-alun kota setiap hari bertumpuk di sudut, sebagian diantaranya sampah tersebut berasal dari sampah warga yang katanya enggan membayar iuran sampah ke petugas lingkungan.
Selama dua hari sampah dibiarkan bertumpuk tidak diangkut petugas dengan alasan jalan menuju TPA Heuleut di portal warga setempat, menunjukan larangan armada sampah melintas ke lokasi TPA.
Tumpukan sampah terjadi di hampir sepanjang jalan Abdul Halim Majalengka, diantaranya ada di pinggir jembatan Cibudug, Jembatan Ciluluk, depan Gedung KNPI. Yang mengherankan tumpukan sampah justru terjadi di Alun – alun Kota Majalengka. Berkarung – karung sampah menumpuk, ada yang dikemas ada juga yang dibuang berserakan hingga lalat beterbangan serta cairannya mengotori permukaan lantai berbahan batu andesit
Akibat cairan sampah permukaan lantai alun – alun yang terbuat dari batu andesit kotor menghitam dan belang-belang akibat cairan sampah.
Menurut keterangan petugas pengangkut sampah, tumpukan sampah yang terjadi setiap pagi di alun – alun sebagian besar diantaranya adalah berasal dari sampah rumah tangga, yang disinyalir masyarakat enggan membayar iuran sampah kepada petugas pemungut sampah yang keliling ke pemukiman warga.
Akhirnya sampah dibuang saat pagi hari sebelum subuh atau bahkan dini hari agar tidak banyak diketahui orang lain. Karena tidak ada tindakan terhadap warga yang membuang sampah seenaknya di pinggir jalan, jembatan atau alun- alun seolah menjadi legal.
“Sampah yang berasal dari pedagang paling juga yang termuat di bak sampah, sebagian besar diantaranya sampah yang dibuang warga. Ini setiap hari terjadi, mereka membuang sampah pagi pagi sekali,” ungkap seorang petugas kebersihan.
Petugas pengangkut sampah lainnya, Maman, Enda dan Ako menyebutkan, tumpukan sampah yang terjadi usai Lebaran terjadi karena petugas tidak bisa membuang sampah ke TPA selama dua hari akibat jalan menuju TPA diportal warga. Tak heran jika sampah disejunlah TPS dan pinggir jalan raya menumpuk berhari – hari.
“Hingga H + 1 lebaran belum bisa mengangkut sampah karena masih di portal warga, mungkin warga terganggu dengan terus beroperasinya armada sampah disaat lebaran,” ungkap Maman.
Di TPS pasar Cigasong sendiiri sampah sempat meluber ke jalan, dan 6 kontainer telah dipenuhi sampah, namun begitu portal menuju TPA dibuka warga tumpukan sampah mulai berkurang demikian juga dengan kontainer yang semula berderet.
Sementara itu Masyarakat peduli lingkungan Agus dan Inin menyebutkan, butuh kesadaran warga untuk tidak membuang sampah bukan pada tempatnya. Warga yang biasa membuang sampah di alun – alun atau jembatan perlu diberikan pembelajaran, pengetahuan agar prilakunya bisa lebih baik. Atau difasilitasi tempat pembuangan sampah sementara di lingkungannya.(Ta)