Ribuan Masyarakat Saksikan Tradisi Grebeg Syawal Keraton Kanoman

kacenews.id-CIREBON-Pasca puasa sunah syawal enam hari setelah lebaran, Keraton Kanoman Cirebon melakukan Grebeg Syawal di Bangsal Jinem Keraton Kanoman dan Astana Gunung Sembung Komplek pemakaman Sunan Gunung Jati Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon, Senin (7/4/2025).
Sejak pagi hari, ribuan masyarakat telah memenuhi komplek tersebut hingga siang bahkan sore hari. Selain menyaksikan tradisi sejak ratusan tahun silam untuk menghormati leluhur dan berziarah, pengunjung pun bisa membeli buah tangan yang dijajakan ratusan pedagang.
Ritual dimulai saat Patih Kesultanan Kanoman Cirebon, Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran secara langsung memimpin rombongan menuju ruang utama Makam Sunan Gunung Jati melalui Lawang Pitu (pintu tujuh).
“Esensi dari tradisi ini merupakan ziarah kubur ke makam raja-raja yang telah wafat serta disemayamkan pada Astana Gunung Sembung di dalam Komplek Makam Sunan Gunung Jati. Prosesi ritual yang disucikan ini sebagai bentuk pengakuan terhadap silsilah para leluhur dan perhelatan selametan atas rasa syukur yang berisi doa, kepada para raja-raja Cirebon khususnya dari Kesultanan Kanoman yang telah wafat,” ujar Sekretaris Kesultanan Kanoman Cirebon, Ratu Raja Arimbi, Selasa (7/4/2025).
Menurutnya selama prosesi, sejumlah warga ikut berkumpul di dekat Lawang Pitu sembari melantunkan doa untuk menyemarakan prosesi tersebut. Sesampainya di ruang utama, keluarga dan kerabat dari Keraton Kanoman bergegas melaksanakan doa bersama hingga dzikir di area Makam Sunan Gunung Jati.
“Prosesi dilanjutkan ke makam cicit dari Sunan Gunung Jati, yaitu Panembahan Ratu I hingga makam Sultan Cirebon lainnya. Kemudian, rombongan keluar melalui Mergu atau lokasi pemakaman Putri Ong Tien, istri Sunan Gunung Jati yang berasal dari Tiongkok,” tuturnya.
Setelah berdoa, rombongan kemudian bergeser ke area Pesanggrahan Kanoman untuk menikmati hidangan yang disediakan sembari beristirahat. Kemudian, keluarga besar Keraton Kanoman melakukan tradisi membagikan berbagai macam kepada masyarakat seperti uang. Tradisi ini, biasa disebut Surak.(Jak)