Ayumajakuning

Puluhan Warga Majalengka Ikut Lomba Lari FREM Bertelanjang Dada

kacenews.id-MAJALENGKA-Puluhan warga di Majalengka ikuti lomba lari 100 m pada Ramadan Fun Race Els Men (FREM) 2025 yang diselenggarakan sebuah perusahaan kecantikan asal Majalengka di Gelanggang Generasi Muda (GGM) Talaga Manggung, Senin (24/3/2025) malam usai tarawih.

Lomba lari menurut keterangan owner produk kecantikan, Aceng Sunanto, sengaja dilakukan untuk menggerakan badan yang selama ini banyak warga yang tidak berolah raga karena berpuasa. Sehingga olah raga dilakukan di malam hari untuk membakar gula setelah berbuka.

Pertimbangan lainnya, untuk menghindari terjadinya perang sarung yang belakangan banyak terjadi kasus di sejumlah wilayah di Kabupaten Majalengka dilakukan sejumlah remaja.

“Pada lomba lari Ramadan Fun Race Els Men 2025 digelar untuk dua kategori, pelajar dengan jumlah peserta 34 orang, dan kategori umum diikuti 16 orang. Ini digelar untuk memfasilitasi kegiatan positif bagi para pemuda di Majalengka,” ungkap Aceng Sunanto yang juga pemilik produk kecantikan.

Ketua Panitia Ramadan Fun Race Els Men 2025, Hendra Nurahman, menyampaikan antusiasme masyarakat yang cukup tinggi untuk mengikuti evem tersebut. Namun pihaknya terpaksa membatasi jumlah peserta sebanyak 50 orang saja untuk kategori pelajar dan umum, alasannya jika tidak dibatasi dikhawatirkan butuh waktu yang cukup lama hingga selesainya acara tersebut.

“Pendaaftaran dibuka satu jam saja langsung membludak, makanya begitu melihat antusiasme warga segera pendaftaran ditutup dan dibatasi hanya 50 orang, agar selesai sebelum dini hari waktu sahur,” ungkap Hendra.

Pada kegiatan lomba lari ini pihak panitia memberikan ketentuan pada para peserta saat lomba tidak mengenakan alas kaki sepantu ataupun sandal.

Ini panineungan di jaman orang tua dulu saat usai tarawih dan terang bulan kerap melakukan aneka permainan, seperti ucing sumput, babaleonan, engket – engketan dan sejumlah permainan lainnya yang tidak [pertnah mengenakan alas kaki.

Kali inipun semua nyeker, malah ada sejumlah peserta yang atas keinginan sendiri tidak mengenakan baju atau telanjang dada, hanya mengenakan celana pendek.

“Kalau dahulu permainan diselenggarakan saat terang bulan, sekarang ditengah terang lampu jalan, hanya kami tetap ingin khas permainan tempo dulu tetap ada,” kata Hendra.

Pada lomba tersebut setiap kategori diambil empat pelari tercepat untuk menentukan kejuaraan. Hasilnya Efriyan Wahyu Pamungkas meraih juara pertama kategori pelajar, disusul Cirojudin sebagai juara ke dua, untuk ketiga diraih Asep Maolana, dan ke empat Rizal Syahrul Berlian.

Untuk kategori umum, juara pertama diraih Rudi, juara dua Yogi Pratama , ketiga diraih Gila dan Rizal harus puas di juara keempat.(Tat)

Related Articles

Back to top button