MoU Disepakati, PG Karangsuwung Cirebon Jadi Destinasi Wisata Heritage

kacenews.id-CIREBON-Bekas bangunan Pabrik Gula (PG) Karangsuwung, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon, yang berusia hampir satu setengah abad segera dijadikan destinasi wisata. Hal ini setelah ditandatangani MoU antara Pemkab Cirebon, investor dan PT RNI.
Sebagai salah satu cagar budaya kabupaten dalam bidang industrialisasi, khususnya produksi gula nasional maupun internasional, dalam waktu dekat menjadi heritage sekaligus wisata edukasi.
Sehingga, mampu mendongkrak perekonomian masyarakat, juga memberikan dampak positif bagi Kabupaten Cirebon.
Setelah dijadikan cagar budaya beberapa waktu lalu, PG tersebut segera dibangun destinasi wisata dengan diperkuat MoU antara Pemkab Cirebon, investor dan RNI. Sehingga, akan mendongkrak UMKM desa setempat dan wilayah sekitar dengan adanya stand makanan dan cinderamata khas wilayah setempat.
Dalam mensukseskan destinasi wisata tersebut, tentunya memerlukan peran serta seluruh pihak termasuk Pemkab Cirebon dan investor.
Bahkan, diperkuat dengan adanya MoU (kesepakatan) antara investor, pihak RNI dan Pemkab Cirebon guna realisasikan wisata di eks PG Karangsuwung.
Berbagai upaya telah dipersiapkan pihak desa, ketika ada destinasi wisata. Salah satunya, masyarakat sekitar agar membuat kerajinan tangan untuk souvernir dan makanan khas, guna dijadikan oleh-oleh. Bahkan, mulai tingkat RT, warga sudah diimbau, supaya berkreasi menciptakan produk lokal.
Kuwu Desa Karangsuwung, Arief Nurdiansyah mengatakan, eks PG Karangsuwung yang sudah berusia hampir satu setengah abad telah menjadi cagar budaya dan segera dijadikan destinasi wisata.
“Alhamdulillah, telah ditandatangani MoU antara Pemkab Cirebon, investor dan RNI,” katanya, Jumat (21/3/2025).
Arief menjelaskan, berbagai upaya telah dilakukan pihak desa, saat ada destinasi wisata. Salah satunya, warga setempat untuk membuat kerajinan tangan, yang nantinya dijajakan di tempat tersebut.
Selain makanan olahan khas desa. “Tentunya, produk lokal yang mendominasi saat destinasi wisata berdiri dan ini, akan mendongkrak UMKM desa juga meningkatkan pendapatan keluarga,” jelasnya.
Masih dikatakan Arief, UMKM yang ada di desa ini akan diberdayakan semaksimal mungkin. Mulai souvernir, makanan khas desa hingga tempat parkir yang memadai.
“Kami siap memberikan yang terbaik bagi turis domestik maupun turis asing. Bahkan bila perlu, kami sediakan pemandu untuk memberikan informasi pada pengunjung,” ujar pria berkacamata ini.
Dirinya menyampaikan terima kasih pada seluruh pihak, khususnya Pemkab Cirebon, investor juga RNI yang telah bersepakat untuk menjadikan destinasi wisata di Eks PG Karangsuwung.
“Kami mengimbau masyarakat segera membuat produk lokal, baik souvernir untuk cinderamata dan makanan khas desa,” katanya.(Su)