Ayumajakuning

Seorang ASN di Kuningan Minta Bupati Dian Beri Tantangan Kinerja ke Kadis dan Camat

kacenews.id-KUNINGAN-Pemerintah Kabupaten Kuningan memulai babak baru karena paska habisnya masa jabatan Bupati Kuningan, H. Acep Purnama dan Wakil Bupati Kuningan, H.M. Ridho Suganda pada tanggal 4 Desember 2023 lalu, sementara waktu, Kota Kuda dipimpin oleh 2 pejabat (Pj) Bupati Kuningan yang ditugaskan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.

Sedangkan paska dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kuningan periode 2025-2030 pada tanggal 20 Februari 2025, H. Dian Rachmat Yanuar dan Hj. Tuti Andriani baru mulai efektif bekerja. Hal itu disebabkan H. Dian Rachmat Yanuar sendiri sebelumnya harus mengikuti kegiatan retreat selama 8 hari di Akademi Militer (Akmil) Magelang Provinsi Jawa Tengah.

Di awal pemerintah dengan Visi Kuningan Melesat (Maju, Empowering, Lestari, Agamis dan Tangguh) yang merupakan saripati dari harapan warga, pasangan kepala daerah yang dikenal dengan panggilan Dirahmati harus melakukan ekstra keras dalam menata berbagai hal agar sesuai harapan.

Maka dengan semangat baru tersebut, disarankan Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar memberikan challenge atau tantangan terhadap para bawahannya terutama yang menduduki jabatan-jabatan strategis sebagai kepala dinas (Kadis), kepala badan (Kaban), kepala bagian (Kabag) dan camat.

Mereka yang mampu menunjukan kemampuannya mendukung penuh dengan bukti nyata hasil program kerja 100 hari alias tidak hanya sebatas teori atau bicara, harus diberikan reward atau penghargaan namun bagi pejabat yang asal-asalan saja tanpa inovasi dan kerja nyata mesti dijatuhi vonisment.

“Meski saya juga birokrat tapi setuju jika di era awal bekerja Pak Dian selaku bupati memberikan challenge kepada pada bawahannya. Sehingga akan ketahuan, mana yang hanya ikut saja dan mana birokrat yang mampu bekerja sekaligus bisa diandalkan menuju Visi Kuningan Melesat,” ujar seorang aparatur sipil negara (ASN).

Apabila challenge dilakukan, maka bakal terjadi persaingan sehat antar sesama birokrat untuk menunjukan kemampuan mereka. Hal itu akan berdampak terhadap penyelesaian berbagai permasalahan yang ada di Kabupaten Kuningan seperti angka kemiskinan dan pengangguran yang tinggi, stunting yang mengkuatirkan, pendongkrakan pendapatan asli daerah (PAD), peningkatan pelayanan dan sebagainya.

Contoh di tingkat camat, mereka tidak akan tinggal diam. Namun akan bekerja ekstra dengan mengumpulkan berbagai staekholders terkait dalam penyelesaian stunting di setiap daerah. Termasuk mengumpulkan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB), pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), kader pos pelayanan terpadu (Posyandu), kepala desa dan unsur terkait lainnya.

“Dalam kondisi daerah sekarang ini, kita sudah tahu bahwa keuangan itu ada di desa sehingga sesuai penggunaannya, mungkin bisa diarahkan untuk penanganan permasalahan stunting, pengangguran dan sebagainya. Nah, bagi camat yang berhasil dikasih reward termasuk anggarannya ditambah. Hal tersebut berlaku pula bagi kadis dan kaban,” ucapnya.

Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar ketika dikonfirmasi menyebutkan bahwa dirinya telah memberikan challenge di program 100 hari kerja kepemimpinannya. Beberapa dinas sudah berjalan sesuai harapan tapi masih ada satu atau dua dinas yang masih terseok-seok.(Ya)

Related Articles

Back to top button