Ayumajakuning

Tebing Setinggi 70 Meter di Majalengka Longsor, Warga Terjebak, Akses Terputus

kacenews.id-MAJALENGKA-Tebing setinggi sekitar 70 meter di Blok Cigondok Desa Margamukti Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka lonsor menutup jalan utama antara Kecamatan Talaga dan Kecamatan Malausma menuju Sukamantri, Ciamis, Rabu (5/3/2025) sore.

Tidak ada korban jiwa pada musibah tersebut, karena peristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB di saat hujan deras dan menjelang berbuka puasa.

Material longsoran menutup jalan Talaga–Malausma-Ciamis, sepanjang sekitar 50 meter dengan ketinggian material tanah longsor sekitar 10 meter. Longsor juga menimbun tiga kolam ikan dan mata air serta satu hektare sawah milik warga setempat.

Kini, BPBD, PUTR, warga serta TNI dan Polri, hingga Kamis (6/3/2025) siang, belum bisa memulai membersihkan material tanah yang menutupi badan jalan, karena longsoran tanah masih terus terjadi, sehingga dikhawatirkan membahayakan petugas.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Majalengka, Iwan Chandra Setiawan menjelaskan, pihaknya belum melakukan penanganan karena curah hujan yang masih sangat tinggi dan longsor masih terus terjadi, badan jalan sepanjang kurang lebih 15 meter juga telah ambles.

Amblesnya badan jalan ini diduga karena hantaman material batu–batu besar berdiameter sekitar 1 hingga 2 meter menghantam jalan, disusul material tanah bercampur batu besar.

Di bagian atas tebing juga mesih terdapat retakan tanah sepanjang sekitar 150 meter yang berpotensi terjadi longsor.

“Longsor ini sebetulnya sudah diprediksi sejak lima hari sebelum kejadian. Karena, di tebing tersebut, sejak Jumat pekan lalu terdapat retakan tanah yang berpotensi longsor. Sehingga, kami sudah mewanti-wanti masyarakat untuk berjaga di saat hujan deras terjadi, khawatir ada pengendara yang melintas dan menjadi korban,” tuturnya.

“Longsor juga diawali dari berjatuhannya batu–batu besar dari atas bukit disusul material tanah, batu tersebut menghantam jalan, itu pula yang kemungkinan menyebabkan amblesnya badan jalan,” ungkap Iwan.

Longsor dari tebing tersebut jatuh ke badan jalan. Dari badan jalan, tanah buangannya hingga mencapai 200 meter ke bawah menimbun kolam ikan, mata air dan sawah serta kebun.

Menurut Iwan, berdasarkan prakiraan BMKG, tiga hari ke depan diprakirakan curah hujan masih akan tinggi, kondisi ini akan berpengaruh terhadap terjadinya longor, terlebih terdapat retakan di bagian atas. Atas pertimbangan tersebut maka penanganan pun sementara ditunda.

Sementara itu, Bupati Majalengka Eman Suherman yang langsung meninjau lokasi longsor segera melakukan langkah penanganan bersama BPBD, PUTR, Dinas Perhubungan dan pihak terkait lainnya.

Untuk akses jalan agar aktivitas warga tidak terganggu, untuk sementara dialihkan melalui jalur alternatif atau memutar arah dari Talaga lintas Bantarujeg yang jaraknya lebih jauh sekitar 20 km.

“Kalau tidak hujan dan longsoran berhenti, penanganan segera dilakukan. Ini demi keselamatan petugas.” ungkap Eman.(Tat)

Waktu Kejadian:
Longsor terjadi pada sore hari, sekitar pukul 17.00 WIB, saat hujan deras dan menjelang berbuka puasa.

Dampak Longsor:
Menutup jalan utama antara Kecamatan Talaga dan Malausma, menimbun tiga kolam ikan, mata air, dan sawah warga, dengan panjang longsor sekitar 50 meter dan ketinggian material 10 meter.

Keamanan:
Tidak ada korban jiwa, namun longsoran tanah masih terus terjadi, membahayakan petugas yang akan membersihkan material.

Peringatan Dini:
Longsor sudah diprediksi sejak lima hari sebelumnya akibat retakan di tebing, tetapi tidak ada tindakan preventif yang cukup.

Langkah Penanganan:
Penanganan masih ditunda karena curah hujan tinggi, sementara jalan dialihkan melalui jalur alternatif.

Prediksi BMKG:
Hujan deras diperkirakan masih berlangsung tiga hari ke depan, meningkatkan potensi longsor lanjutan.

Related Articles

Back to top button