CirebonRaya

Telan Anggaran Rp 15 Miliar, Nasib Alun-alun Pataraksa Kabupaten Cirebon Terbengkalai Tanpa Perawatan

kacenews.id-CIREBON-Kondisi Alun-alun Pataraksa semakin memprihatinkan. Proyek yang menelan anggaran lebih dari Rp 15 miliar itu, kini terbengkalai tanpa perawatan. Tak hanya rusak, kejelasan pembangunan kembali alun-alun yang berada di pusat pemerintahan Kabupaten Cirebon itu pun masih belum ada kepastian.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon menyatakan belum dapat mengambil langkah lebih lanjut meskipun persoalan hukumnya telah inkrah. Saat ini, pihaknya masih menunggu arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Kami telah mengajukan surat ke provinsi dan masih menunggu petunjuk lebih lanjut mengenai langkah yang harus diambil selanjutnya,” ujar Kepala DLH Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Herdiawan, belum lama ini.

Iwan menegaskan, pembangunan kembali Pataraksa tidak bisa dilakukan secara mandiri oleh pemerintah daerah tanpa instruksi dari Inspektorat Provinsi Jabar. Selain itu, hingga kini, DLH juga belum mengalokasikan anggaran untuk proyek tersebut.

Saat ditanya mengenai target penyelesaian, Iwan enggan berspekulasi. Menurutnya, tanpa kepastian dari provinsi, pihaknya tidak dapat memastikan kapan pembangunan kembali dapat direalisasikan.

Saat ini, berbagai kerusakan mulai terlihat di Alun-alun Pataraksa. Gapura utama ambruk, lantai mengalami ambles, serta beberapa tiang listrik miring ke arah timur.

Kabel listrik yang menjuntai di atas bangunan galeri juga berpotensi membahayakan pengunjung. Saat hujan turun, genangan air memenuhi hampir seluruh area alun-alun.

Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Hilmy Riva’i, menjelaskan bahwa proyek pembangunan Alun-alun Pataraksa sebelumnya didanai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Namun, proyek tersebut tersandung persoalan hukum yang menyeret tiga tersangka dan menyebabkan kerugian negara.

“Dana yang telah dikembalikan ke kas daerah Provinsi Jawa Barat masih menunggu keputusan lebih lanjut. Kami belum tahu apakah akan dianggarkan kembali untuk perbaikan atau justru terhapus akibat refocusing anggaran,” ujar Hilmy.

Dengan kondisi yang semakin memburuk dan belum adanya kejelasan dari pemerintah provinsi, nasib Alun-alun Pataraksa tetap terkatung-katung. Masyarakat pun berharap pemerintah segera mengambil tindakan agar fasilitas publik ini tidak semakin rusak dan membahayakan.(Mail)

Back to top button