Pemilu

Pemilih yang Menderita Sakit, Petugas KPPS Majalengka Lakukan Jemput Bola di Pilkada 2024

kacenews.id-MAJALENGKA-Para pemilih yang menderita sakit dan tidak bisa datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) para petugas KPPS berusaha mendatangi pemilih ke rumahnya masing – masing agar mereka bisa menyampaikan hak pilihnya seperti warga lainnya.

Itu diantaranya dilakukan KPPS yang berada di Blok Giriasih, RT 04/04, Kelurahan Majalengka Wetan, yang TPS nya berada di Madrasah Diniyah, Rabu (27/11/2024).

Rachmat Iskandar misalnya yang semula memperkirakan tidak akan bisa menyampaikan hak pilihnya karena tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Sumber Waras Cirebon, ternyata dokter yang menanganinya mengijinkan pulang dan bisa memproses administrasi lebih pagi. Sehingga pukul 10.00 WIB dia sudah tiba di rumah.

“Alhamdulillah bisa pulang lebih awal dan bisa menyampaikan hal pilih, para petugas KPPS datang ke rumah membawa kertas suara lengkap dengan alas untuk mencoblos hingga pakunya, dan bilik suara, luar biasa para petugasnya,” ungkap Rachmat Iskandar yang menyampaikan hak pilihnya di kamar tidurnya.

Baginya, pemilihan yang hanya dilaksanakan sekali selama lima tahun ini menentukan pemimpin selama lima tahun, sehingga penting untuk turut serta menentuka pemimpin daerah atau pemimpin negara.

Hal senada juga disampaikan Dedi yang tidak bisa datang ke TPS karena masih terbaring sakit. Diapun mencoblos di tempat tidur setelah para petugas KPPS datang ke rumahnya. Kerahasiaan tetap terjamin karena saat mencoblos walaupun tidak menggunakan bilik suara, para petugas menunggu di luar kamar tidur.

Kedatangan para petugas KPPS ini disertai semua saksi dari dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Majalengka juga saksi dari 4 calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat.

Sementara itu Ketua KPPS Munawir mengatakan di TPS nya ada sebanyak 583 daftar Pemilih Tetap, sedangkan yang menyampaikan hal pilih sebanyak 440 orang, sebanyak 143 pemilih lainnya tidak hadir di TPS walaupun telah ditunggu hingga batas akhir pencoblosan dan diumumkan di pengeras suara masjid.

Ada sebanyak 5 orang pemilih yang tengah menderita sakit, dan tidak bisa hadir ke TPS, sehingga pihaknya berusaha mendatanginya ke rumah masing – masing. Mereka yang sakit diantara Mariyah, Dedi, Diding bersama istrinya serta Rachmat Iskandar.

“Semua kami datangi ke rumah agar bisa menyampaikan hak pilihnya,” ungkapnya.

Untuk mendatangi orang – orang yang tengah menderita sakit ini menurut Munawir dilakukan setelah duhur, dan tidak ada lagi yang datang ke TPS.

“Semua satu persatu kami datangi, dan kamipun memastikan kerahasiaan bagi para pemilih. Kami tetap mengedepankan dan menjunjung tinggi azas kejujuran, umum langsung, bebas dan rahasia,” ungkap Munawir yang datang ke rumah orang sakit membawa semua perlengkapan untuk mencobos.

Para saksi sendiri tidak ada seorangpun yang melakukan aksi protes pada pelaksanaan pemilihan.(Tat)

Back to top button