Bisa Dongkrak Ekonomi Masyarakat, PG Karangsuwung Akan Dijadikan Heritage Cirebon

kacenews.id-CIREBON-Bapelitbangda Kabupaten Cirebon bersama RNI Rajawali II segera melakukan pembahasan mengenai heritage atau wisata sejarah Pabrik Gula (PG). Salah satunya PG Karangsuwung yang sudah tidak beroperasi.
Kepala Bapelitbangda Kabupaten Cirebon, Dangi mengatakan, tempat wisata dan edukasi berupa PG akan dilakukan pembahasan bersama RNI II Rajawali.
“Setelah komunikasi dengan Penjabat Bupati (PJ) direspon positip lalu kita melakukan kunjungan ke tiga ke PG. Untuk saat ini, baru hanya obrolan saja dengan RNI,” katanya, kemarin.
Dangi menjelaskan, wisata edukasi maupun wisata sejarah keberadaan pabrik gula akan dijadikan agenda untuk ke depannya. Sehingga, komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak sangat diperlukan.
“Kajian belum kami lakukan, namun obrolan dengan pihak RNI II Rajawali sudah dilakukan. Setelah itu, kami akan lakukan kajian dan kesepakatan antara Pemkab dengan RNI,” jelasnya.
Sementara itu, General Manager Pabrik Gula (GM PG) Sindanglaut, Roni mengungkapkan, kajian yang matang sangat diperlukan guna terealisasi wisata edukasi di tempat ini. Mengingat, pabrik yang masih beroperasi.
“Kemungkinan besar di PG Karangsuwung, karena tempat tersebut sudah tidak beroperasi. Akan tetapi, perlu juga kajian dari berbagi aspek. Karena, kondisi bangunan yang memprihatinkan,” ungkap pria yang menjadi GM PG Karangsuwung ini.
Kuwu Desa Karangsuwung, Arief Nurdiansyah memaparkan, keberadaan pabrik yang sudah tidak beroperasi cukup lama sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk berbagai kegiatan perekonomian. Terlebih, rencana Pemkab yang ingin menjadikan tempat tersebut tempat wisata.
“Lokasi yang strategis dan akses yang mudah berbagai penjuru, sangat setuju bekas PG Karangsuwung dijadikan tempat wisata,” paparnya.
Pria berkacamata ini menambahkan, sebagai salah satu pusat pedagang di wilayah timur dan akan dijadikan tempat wisata di bekas bangunan PG yang digagas Pemkab, sangat sejalan dengan progam pemerintah pusat berupa ekonomi kerakyatan. Karena, masyarakat sekitar yang berjualan di tempat tersebut.
“Kami sangat menantikan tempat wisata di bekas bangunan PG Karangsuwung,” imbuhnya.
Arief mengharapkan, dengan adanya wisata di bekas bangunan PG akan mendongkrak perekonomian masyarakat juga memperkenalkan berbagai produk yang ada di desa juga kabupaten.
“Lokasi yang strategis memudahkan pengunjung untuk datang ke tempat wisata dan diharapkan, segera mungkin direalisasikan bekas bangunan PG Karangsuwung dijadikan tempat wisata. Kami akan selalu support yang dibutuhkan, demi kemajuan desa dan kabupaten,” pungkas Arief.(Pra)