CirebonRaya

Tingkatkan Kenyamanan Peziarah, Komplek Makam Sunan Gunungjati Akan Dilakukan Penataan

 

kacenews.id-CIREBON- Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cirebon melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bersama para pemangku kebijakan menggelar rapat terkait upaya penertiban dan tata kelola obyek wisata di Komplek Makam Sunan Gunungjati, Kecamatan Gunungjati.

Namun hasil rapat tersebut dinilai masih tidak maksimal.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, Abraham Mohammad menyayangkan ketidakhadiran semua pemangku kepentingan dan sejumlah SKPD terkait.

“Pemangku kebijakan tidak hadir jadi (hasil rapat, red) tidak maksimal hasilnya. Kalau secara teknis, 90 persen hadir semua,” kata Abraham usai memimpin rapat di Aula Disbudpar setempat, Senin (18/11/2024).

Ia pun mengaku kecewa dengan ketidakhadiran pemangku kepentingan dan sejumlah SKPD terkait yang sudah diundang.

Selain pihak keraton, pihaknya mencatat sejumlah SKPD yang tidak hadir dalam rapat tersebut yakni Dinas Lingkungan Hidup, Bappelitbangda, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, BKAD, Disperdagin, dan Dinkop UKM.

“Saya prihatin dinas terkait tidak hadir, bagaimana obyek wisata Kabupaten Cirebon mau maju kalau tidak ada keinginan kuat melakukan penertiban dan penataan,”katanya.

Menurutnya, Disbudpar tidak akan bisa menyelesaikan persoalan yang ada Komplek Makam Sunan Gunungjati. Terlebih Disbudpar juga tidak memiliki kewenangan dalam pengelolaan obyek wisata religi tersebut, melainkan hanya memfasilitasi.

“Jadi tujuan kita, tidak hanya soal pengemis atau kotak amal, itu sebagai pemicu saja. Tapi kita inginnya secara komprehensif biar peziarah merasa aman dan nyaman, tidak merasa digetok,” katanya.

Kendati demikian, kata Abraham, pihaknya berencana akan menggelar rapat kedua dengan mengundang kembali pihak pemangku kepentingan dan sejumlah SKPD yang belum sempat hadir dalam rapat kali ini. Ia sangat berharap agar pihak Keraton Kanoman bisa hadir dalam rapat kedua untuk mencari “win-win solution” dari permasalahan tersebut.

“Sangat disayangkan kalau rapat kedua nanti tidak hadir lagi, ini menunjukkan tidak ada political will untuk memperbaiki tata kelola di area Pesarean Sunan Gunungjati. Sekarang mungkin ada kesibukan. Tapi kalau tidak hadir lagi rapat dalam kedua, kita akan langsung sidak, melakukan uji petik di lapangan,” tuturnya.

Sementara itu, Kuwu Astana Efi Syaefullah menyampaikan, pertemuan tersebut dilakukan untuk membahas rencana penataan kembali Komplek Makam Sunan Gunungjati.

Sehingga untuk merealisasikan rencana tersebut, pihaknya bakal melakukan sosialisasi kepada 80 sampai 100 orang pengemis di lokasi.

“Sebenarnya mereka yang ada di situ semuanya warga dari tetangga Desa Astana,” ujarnya.

Ia menyebutkan, pihaknya akan memberikan pelatihan dengan mengarahkan mereka di bidang handicraft. Selain itu, akan mendorong para pengemis untuk menjadi pedagang dengan barang dagangan yang sudah dialokasikan. Cara tersebut merupakan salah satu upaya dalam mengubah citra, agar mereka tidak lagi mengemis.

“Salah satunya adalah menjual tempat sandal cantik kepada para peziarah. Ke depan kita akan ajak mereka menjual air minum dalam kemasan. Jadi nanti bukan lagi ngemis, tapi berjualan. Kita bisa kerja sama dengan Bumdes. Insya Allah berhasil semua pihak turun, jika kedapatan mengemis kita bawa ke Dinsos,” katanya.(Junaedi)

 

 

 

Related Articles

Back to top button