Ini Kepedulian Polytama Propindo, Belasan Rusa Melenggang Bebas di Taman Kehati Indramayu

kacenews.id-INDRAMAYU-Hewan rusa yang dipelihara di taman Kehati kini jumlahnya sudah 16 ekor. Hewan gemuk dan terpelihara itu semula hanya 4 ekor yang sengaja dikembangbiakan di taman hutan kota di Jalan Pahlawan, Kelurahan Lemahmekar, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.
Dalam perkembangannya, tidak jarang warga lokal maupun masyarakat Indramayu sekitar datang untuk melihat keberadaan hewan yang dilindungi itu.
Pengunjung mengaku gembira melihat rusa melenggang bebas, berjalan, bahkan berlari kian-kemari merumput di area hutan kota Indramayu yang diberi nama Taman Kehati.
Nama Kehati sendiri diambil dari singkatan yakni Keanekaragaman Hayati. Disitu pula terdapat taman yang ditata cukup asri, beberapa bangunan, pagar dan tanaman dengan pepohonan hijau.
Keberadaan taman Kehati itu berkat campur tangan PT Polytama Propindo dan pemerintah setempat yang menyediakan fasilitas lahan.
Bangunan yang sudah berdiri kini geliatnya mulai terasa di mata masyarakat sebagai obyek wisata andalan. Ditambah lagi lokasi ini dijadikan pusat keanekaragaman hayati yang semakin dilirik ribuan pasang mata.
Menariknya, tak jarang di sekitar lokasi itu dijadikan tempat berswafoto, seperti pengambilan gambar sebelum acara pernikahan (prewedding) maupun pembuatan video dokumentasi untuk acara adat dan foto dokumentasi lainnya.
Diketahui, taman Kehati memiliki lahan seluas 4 hektar merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Landmark Indramayu yang kondisinya sempat terbengkalai.
Di kawasan ini, terdapat rawa-rawa dan tanaman kayu putih yang tak terurus dengan status kepemilikan dan wewenang Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Namun berkat kerja sama, akhirnya area ini berhasil disulap dengan ditanami sejumlah pohon langka, seperti pohon duwet yang saat ini buahnya cukup sulit ditemukan.
Selain itu, ditanam pula pohon Mangga, Cuwing, Melinjo, Palem, Kelapa, Johar, Ketapang, Buni, Petai Cina, Mahoni, Nangka Sirsak, bahkan umbi-umbian serta tumbuhan obat-obatan. Sedangkan untuk rawanya dibuat kolam berisikan sejumlah ikan.
Revitalisasi dan pembangunan tersebut bertujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayati ini merupakan salah satu wujud nyata dari sejumlah kepedulian sosial PT. Polytama Propindo.
Bukti seperti ini pula, sering dilakukan perusahan PT. Polytama Propindo yang berdiri di Kabupaten Indramayu pada tahun 1993.
Perusahaan petrokimia produsen resin polipropilena (resin PP ) yang andal di Indonesia yang bergerak di bidang industri biji plastik ini juga masih terus melakukan kepeduliannya kepada masyarakat sekitar. Selain memberikan kontribusi berdampak sosial, tenaga kerja lokal pun sudah banyak diserap untuk dipekerjakan di tempat di tersebut.
Corporate Secretary General Manager Polytama Dwinanto Kurniawan mengatakan, seruan dalam rangka program penghijauan negeri tetap dilakukan.
Program tersebut oleh pihaknya sudah terbangun semenjak dahulu seperti meluncurkan program Sekolah Hijau, Sehat dan Bersih (SEHATI) dengan melibatkan para pelajar di Kota Mangga. Selain melakukan pengembangbiakan rusa yang dilindungi di taman Kehati.
Polytama pun melakukan pembinaan kepada masyarakat yang disebut dengan program manajemen sampah terintegrasi, serta I-MASARO HERO dengan lokasi pemilahan dan pengolahan sampah organik dan non organik.
“Di lokasi Integrated Waste Cycle (I-WC) adalah lokasi program manajemen sampah terintegrasi, termasuk I-MASARO HERO dimana terdapat lokasi pemilahan dan pengolahan sampah organik dan non organik. Sedangkan Taman Keanekaragaman Hayati atau Kehati kita memelihara hewan rusa yang dilindungi. Sejalan dengan waktu hewan ini sudah berkebang, “ ujar Dwinanto Kurniawan
Kesuksesannya itu menyusul sinergitas pihaknya dengan masyarakat, termasuk stakeholder di pemerintah Kabupaten Indramayu. Sehingga, Dwinanto yakin hasil positif serta manfaatnya bakal dirasakan oleh bangsa dan negara.
Polytama Propindo yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun di kota Mangga pada usianya telah melewati 25 tahun atau tahun Perak tetap bertekad sebagai perusahaan andalan bangsa dengan meningkatkan daya saing industri petrokimia dan menjaga moneter nasional.
Saat ini, petrokimia merupakan sektor yang mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Indonesia dalam upaya mendorong investasi di industri petrokimia dalam negeri, salah satunya melalui penekanan kebutuhan impor produk PP yang ramah lingkungan dalam negeri.
” Polytama sebagai penghasil resin PP yang lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan produk-produk petrokimia lainnya. Bentuk ini menjadikan kepercayaan dari PT Pertamina (Persero) dan PT Tuban Petrochemical Industries (TPI), salah satunya melalui proyek Polypropylene Plant Balongan (PPB) yang akan meningkatkan kapasitas produksi Polytama hingga dua kali lipat atau sebesar 600.000 KTA dari yang sebelumnya. “ terangnya.
Melalui ekspansi itu, tambahnya, Polytama bakal melanjutkan komitmennya dalam penyerapan tenaga kerja lokal serta ikut kemajuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Indramayu dengan cara meningkatkan kapasitas UMKM.
Kendati begitu, Polytama yang bergerak di bidang industri menyadari pentingnya keberlangsungan dan kelestarian lingkungan untuk jangka panjang dan perannya sebagai penggerak masyarakat untuk mewujudkan kelestarian tersebut dimulai dari lingkup internal hingga eksternal.
“Ya kami terus menggiatkan nilai-nilai keberlangsungan yang dituangkan ke berbagai inovasi baik dalam bentuk inovasi operasional hingga inovasi sosial yang dilakukan di Indramayu, “ ucapnya.
Inovasi yang diciptakan Polytama itu, terangnya, telah mendapatkan apresiasi hingga pada level nasional.
Dimana Polytama berhasil menjadi satu-satunya industri petrokimia penghasil polipropilena di Indonesia yang menerima penghargaan dengan predikat tertinggi di Indonesia yaitu Program Penilaian Kinerja. Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup atau PROPER dengan peringkat Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia selama tiga tahun berturut-turut.
“Ini sebuah pencapaian yang hanya mungkin dicapai dengan adanya dukungan dan kerja sama yang baik dengan stakeholders Polytama. “ ujar dia.
Selain itu, kehadiran Polytama di Indramayu telah membawa warna baru untuk Indramayu, dimulai dengan kontribusi terhadap kemajuan Indramayu dari pertumbuhan ekonomi hingga pengembangan pada masyarakat dan lingkungan yang terwujudkan, salah satunya melalui program community development (Comdev) Polytama yang berfokus kepada ekosistem lingkungan dan pemberdayaan masyarakat di Indramayu.
Termasuk program Ekoriparian Sungai Tjimanoek Lama dan Taman Kehati Indramayu hasil binaan Polytama berhasil menghadirkan landmark baru yang menuai apresiasi dari berbagai pihak, seperti pencapaian Rekor MURI untuk program Taman Kehati. Pencapaian tersebut memberikan warna baru untuk Indramayu serta menjadikan ciri dan warna khas Indramayu yang melekat dengan Polytama.
Untuk itu, Dwinanto berharap keberadaan Polytama bagi masyarakat Indramayu dan seluruh stakeholder khususnya di ring 1 dapat memberikan dampak yang baik, positif berkolaborasi bersama dan memberikan kontribusi terbaik.
Tidak hanya program CSR tetapi juga dalam mendukung pembangunan proyek ekspansi Polypropylene Plant Balongan (PPB) kedepannya terkait optimalisasi industri petrokimia di Tanah air.
Harapan lain, Polytama menjadi perusahaan andalan bangsa yang dapat meningkatkan daya saing industri petrokimia dan menjaga moneter nasional.
Termasuk proyek keberadaan proyek PBB yang nantinya bisa meningkatkan kapasitas eksisting hingga 100 persen.
Hal ini untuk mengurangi kebutuhan impor polipropilena sebagai bahan dasar serta mengurangi bahan devisa negara. Multiplier effect proyek PBB ini juga dapat menumbuhkan optimisme baru dalam investasi, menciptakan peluang kerja baru, Indonesia tetap kondusif untuk investasi serta menciptakan dampak positif mengenai keberadaan Polytama sebagai pelaku usaha di Indramayu.(Ud)