Puluhan Awak Media Hadiri Bancakan, OJK Sampaikan Stabilitas Sektor Jasa Keuangan di Ciayumajakuning Tetap Terjaga

kacenews.id-CIREBON-Stabilitas sektor jasa keuangan di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) tetap terjaga hingga triwulan 2 tahun 2024.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon, Agus Muntholib saat digelarnya Bincang Asik Seputar Sektor Jasa Keuangan (Bancakan) bersama puluhan awak media di Grage Resort Sangkan Kabupaten Kuningan, Jumat (13/9/2024).
Berdasarkan laporan OJK, sektor perbankan dan lembaga keuangan non bank di wilayah tersebut menunjukkan pertumbuhan yang positif, meskipun terdapat penurunan pada beberapa indikator.
Sektor perbankan kinerja 19 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di wilayah Ciayumajakuning pada Juni 2024, menunjukkan pertumbuhan kredit sebesar 1,10% year on year (yoy) dengan total penyaluran mencapai Rp 2,10 triliun.
Non-performing loan (NPL) mengalami penurunan dari 24,8% menjadi 19,78%, yang menunjukkan peningkatan kualitas kredit.
Meski demikian, total aset BPR turun tipis sebesar 0,63% menjadi Rp2,66 triliun, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) mengalami penurunan sebesar 7,17% menjadi Rp2,12 triliun.
Tiga sektor utama penyaluran kredit BPR adalah sektor non-usaha sebesar Rp 970,86 miliar, sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp 752,38 miliar, serta sektor pertanian dengan nilai Rp101,37 miliar.
Menurutnya, OJK akan terus mendorong pengembangan ekosistem perbankan yang sehat melalui sinergi dengan para pemangku kepentingan.
Selain mengawasi kinerja lembaga keuangan non bank, OJK juga mengawasi kinerja lembaga keuangan mikro (LKM) dan lembaga keuangan mikro syariah (LKMS).
Yakni pada triwulan 2 2024, LKM mencatatkan penurunan aset sebesar 10,49% menjadi Rp 22,13 miliar, sementara penyaluran pinjaman turun 23,55% menjadi Rp19,69 miliar. Sebaliknya, LKMS menunjukkan kinerja yang positif dengan peningkatan aset sebesar 10,23% dan kenaikan DPK hingga 63,61%.
“Kantor OJK Cirebon telah melakukan pelayanan konsultasi dan pengaduan mencapai 1.058 sampai dengan Agustus 2024,” ujarnya.
Agus menyebutkan ada 921 konsultasi, 137 pengaduan disampaikan melalui aplikasi portal perlindungan konsumen (APPK), 6017 permintaan sistem layanan informasi keuangan (SLIK).
“Konsultasi dan pengaduan didominasi oleh bank umum sebesar 30,34%, fintech lending sebesar 19,19%, lain-lain sebesar 20,60%, perusahaan pembiayaan sebesar 15, 31%,” katanya.(Jak)