Tujuh Investor Memesan Lahan di Kawasan Kertajati Aerotropolis Majalengka

kacenews.id-MAJALENGKA-Tujuh investor telah memesan lahan di kawasan Kertajati Aerotropolis yang kawasannya telah dimiliki Kertajati Industrial Estate Majalengka (KIEM), salah satu perusahaan telah memulai pembangunan pada bulan depan.
Direktur PT Dwipapuri Abadi sebagai pengelola KIEM, Tony Sukadil mengatakan, luas lahan miliki Kiem sementara ini mencapai 400 hektare dan sebagian lahan diantaranya telah dipesan sejumlah investor.
Kawasan industri KIEM menurut Tony Suakdil dilengkapi infrastuktur yang memadai guna menunjang iklim investasi di kawasan Rebana.
Penataan telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu diantaranya saja jalan – jalan yang lebar mencapai puluhan meter yang memungkinkan kendaraan besar leluasa berlalulalang.
Kawasan KIEM telah dilengkapi infrastuktur yang memadai guna menunjang iklim Investasi di kawasan Rebana
“Tujuh investor yang sudah melakukan pemesanan lahan untuk industri diperkirakan akan menggunakan lahan masing – masing seluas antara 23 hingga 25 hektar.”
ungkap Tony Sukadil yang meresmikan Kertajati Industrial Estate Majalengka di Tahun 2020.
Menurutnya yang telah memulai membangun pabrik di kawasan KIEM adalah perusahaan asal Taiwan, PT. Home Well Indonesia, yang bergerak dibidang pembuatan sepatu On Running Cloud. Perusahaan ini memesan lahan seluas 9,4 hektar.
“Rencananya akan membangun pabrik di lahan seluas 9,4 hektare yang kapasitas produksinya 10 juta pasang sepatu pertahun. Itu semua barangnya diekspor,” kata Tony.
Direktur PT. Home Well Indonesia Chiang Meng Wei yang telah memesan lahan dan mulai membangun pabriknya di KIEM menjelaskan, ada beberapa alasan baginya hingga memutuskan berinvestasi di KIEM.
Alasan tersebut diantarannya, jarak yang relatif dekat dengan Jakarta juga dekat dengan Bandung yang bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih 2 jaman. Kawasan tersebut juga berada berdampingan dengan pintu Tol Cipali dan Cisumdawu.
“Kami pilih ini karena lokasi KIEM yang bagus. Dua jam dari Jakarta, dan dua jam dari Bandung. Dekat juga dari bandara (BIJB), tol juga demikian,” jelas dia.
Menurutnya lahan sudah mulai diratakan dan direncanakan bulan depan pembangunan fisik sudah bisa dimulai, dengan target tahun depan sudah bisa memulai produksi.
“Pembangunannya direncanakan dimulai bulan depan. Dengan demikian, diharapkan di tahun depan sudah mulai produksi,” harap Chiang Meng Wei.
Pj Sekda Majalengka Aeron Randi menyambut gembira banyaknya investor yang telah mulai memesan lahan di kawasan KIEM untuk membangun industri berbagai barang dengan industri kering.
Dengan banyaknya investor, akan banyak menyerap tenaga kerja yang diharapkan bisa berdampak pada kesejahteraan masyaraat Majalengka, disamping itu diharapkan bisa menambah pendapatan daerah.
“Banyaknya industri dengan memanfaatkan lahan di wilayah Maalengka tentu akan menambah pendapatan dari sektor perpajakan juga dari bagi hasil pajak,” ungkap Aeron
Aeron berharap NPWP alamat perpajakan dari industri-industri di Majalengka beralamat di Majalengka, jika sudah mendirikan pabrik ditempat lain dan pabrik yang didirikan di Majalengka adalah kedua juga bisa dipindah alamat ke Majalengka.
“Kami harap alamat NPWP semua perusahaan bisa di Majalengka, ini berlaku juga bagi industri yang sudah lama berdiri di Majalengka agar bagi hasil pajaknya ke Majalengka. Kalau mereka masih menggunakan NPWP luar Majalengka bagi hasil pajaknya tidak akan diterima Majaengka,” ungkap Aeron Randi.
Namun menurutnya banyaknya industri yang berdiri di Majalengka memiliki tantangan bagi Pemerintah Daerah untuk menyiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan oleh setiap industri yang ada.
“Butuh pendidikan vokasi dilakukan di sekolah – sekolah,” katanya.(Ta)