Kasus DBD Melonjak di Kabupaten Cirebon, Puskesmas Edukasi Warga dan Lakukan PSM Serentak di Semua Desa

kacenews.id-CIREBON– Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Cirebon menunjukkan lonjakan yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes), hingga Juni 2024, tercatat 1.133 kasus DBD dengan enam orang di antaranya meninggal dunia.
Angka ini meningkat drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang hanya mencatat 726 kasus dengan lima orang mengalami kematian.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cirebon, Nurpatmawati mengemukakan, penanganan kasus DBD membutuhkan kerja sama seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya Dinas Kesehatan.
“Kami mendorong pengurus puskesmas dan kecamatan untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSM) serentak, terutama di wilayah dengan banyak kasus,” katanya, belum lama ini.
Ia mengungkapkan, untuk kasus DBD yang muncul di Kecamatan Losari dan Pasaleman telah ditangani dengan baik. “Puskesmas Losari telah melaporkan adanya peningkatan kasus DBD tahun ini, dengan tujuh kasus hingga Juni, naik dari enam kasus pada periode yang sama tahun lalu,” tuturnya.
Selain itu, Puskesmas Losari juga telah memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat serta berkoordinasi dengan camat setempat untuk melakukan PSM serentak di semua desa.
“Dinkes telah menginstruksikan seluruh puskesmas untuk melaksanakan PSM serentak, terutama di kecamatan dengan banyak kasus DBD. PSM serentak efektif dalam mengurangi kasus DBD,” kata Nurpatmawati.
Menurutnya, pengasapan (fogging) tidak bisa dilakukan tanpa surat resmi dari rumah sakit dan bukan merupakan alternatif yang efektif. “Kesadaran masyarakat sangat penting karena jika saat fogging masyarakat menutup pintu, itu tidak akan efektif. Sarang nyamuk ada di dalam rumah,” katanya.
Sementara itu, desakan agar Dinas Kesehatan segera mengambil tindakan juga datang dari Anggota DPRD Kabupaten Cirebon, Hj Ismiyatul Fatihiyyah Yusuf. Politisi PKB ini menerima banyak keluhan dari konstituennya yang meminta penanganan cepat dan efektif untuk mengendalikan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
“Harus ada tindakan. Minimalnya fogging di wilayah Pabedilan dan Losari, karena sudah banyak laporan terkait serangan DBD,” katanya.
Menurutnya, warga di kedua wilayah tersebut melaporkan banyaknya kasus DBD yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir. Kondisi ini memerlukan perhatian serius mengingat potensi penyebaran yang bisa lebih luas jika tidak ditangani dengan segera.(Is)