Saling Klaim, Asep Soleh Sebut Sudah Dapat Restu Hero untuk Dampingi Ayu di Pilkada Kabupaten Cirebon

kacenews.id-CIREBON- Dinamika politik menjelang Pilkada Kabupaten Cirebon 2024 semakin memanas, dengan koalisi KIM yang terdiri dari Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PKB kini mulai mengalami gesekan internal. Situasi ini membuat peta politik di Kabupaten Cirebon menjadi semakin sulit diprediksi.
Beberapa waktu lalu, klaim bahwa pasangan Wahyu Tjiptaningsih (Ayu) dan Teguh Rusiana Merdeka sudah mendapat dukungan dari Gerindra sempat mengemuka. Pernyataan ini disampaikan oleh Sofwan, anggota DPRD Kabupaten Cirebon dari Fraksi Gerindra.
Meski demikian, Ketua DPC Gerindra Subhan menyatakan bahwa nama Ayu dan Teguh memang diusulkan ke DPD Gerindra, tetapi keputusan akhir tetap berada di tangan DPP.
Namun, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Cirebon, Asep Soleh, semakin gencar melakukan lobi-lobi politik. Asep mengklaim telah mendapatkan restu dari Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron (Hero) untuk mendampingi Ayu dalam Pilkada mendatang.
Asep mengungkapkan, pada Senin pekan lalu, Hero memanggil dirinya dan Ayu untuk bertemu di salah satu hotel berbintang di Cirebon. Dalam pertemuan tersebut, Hero menyarankan agar pasangan Ayu-Asep maju bersama dalam Pilkada Kabupaten Cirebon.
“Iya, kami berdua sudah dipanggil Pak Hero. Beliau meminta agar kami tidak mencari pasangan lain. Pasangan Ayu-Asep harus berdampingan menjadi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Cirebon,” kata Asep melalui telepon WhatsApp, Minggu (28/7/2024).
Asep mengaku, Hero setuju dengan visi dan misi mereka untuk membangun Kabupaten Cirebon yang lebih baik. Ayu dinilai memiliki pengalaman sebagai Wakil Bupati, sementara Asep, sebagai Ketua Apindo, memiliki pengalaman luas di dunia usaha yang dapat menarik investor dan mengurangi pengangguran.
“Intinya, kami dipandang mampu oleh Pak Hero untuk memimpin Kabupaten Cirebon lebih baik lagi,” ujar Asep.
Munculnya berbagai klaim di dalam koalisi KIM menunjukkan bahwa belum ada kepastian mengenai siapa yang akan diusung dalam Pilkada mendatang. Jika pernyataan Hero benar, maka masuk akal jika koalisi KIM mengusung pasangan Ayu-Asep, terutama karena Ayu kemungkinan besar akan mendapatkan rekomendasi dari Gerindra-Demokrat.
Jika Ayu tetap menginginkan Asep sebagai pendampingnya, Teguh, yang juga Ketua DPD Golkar Kabupaten Cirebon, masih bisa bersikap fleksibel demi menjaga keutuhan koalisi.
Teguh tetap memiliki posisi sebagai anggota DPRD Kabupaten Cirebon periode 2024-2029, meski tidak menjadi bupati atau wakil bupati. Masalah akan muncul jika Teguh bersikeras harus menjadi Bupati.
Ditambah lagi, Abdullah Syukri (Abe) yang kabarnya akan mendapatkan rekomendasi dari PKB juga ngotot harus menjadi bupati. Jika tidak ada solusi, potensi pecahnya koalisi KIM sangat besar.
Informasi terbaru menyebutkan bahwa Abe dikabarkan diam-diam sudah merapat ke Teguh. Namun, tujuan dari manuver ini belum jelas karena Ketua PKB Kabupaten Cirebon belum memberikan respons. Sudah beberapa pekan ini, Jamil Abdul Latief, Ketua PKB Kabupaten Cirebon, sulit dihubungi. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa DPC PKB Kabupaten Cirebon semakin irit bicara sejak bergabung dengan koalisi KIM.
Kondisi politik yang penuh ketidakpastian ini membuat Pilkada Kabupaten Cirebon 2024 semakin menarik untuk diikuti. Bagaimana koalisi KIM akan menavigasi dinamika internalnya dan siapa yang akhirnya akan diusung sebagai pasangan calon, masih menjadi tanda tanya besar.(Mail)