Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon Mencetak Sejarah
Spektakuler! 186 Santri Hafal Alquran 30 Juz Dalam Empat Bulan

kacenews.id-CIREBON-Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon mencetak sejarah! Sebanyak 186 santrinya berhasil menghafal Alquran 30 juz hanya dalam waktu empat bulan. Lebih hebatnya lagi, mereka tetap aktif mengikuti kegiatan sekolah di bidang eksak.
Prestasi luar biasa ini dirayakan dalam Wisuda Program Tahfidz yang berlangsung pada Sabtu, 22 Juni 2024, di Aston Hotel & Convention Cirebon, dalam dua sesi, pagi dan siang.
Seperti diketahui, tahun ini Program Tahfidz diikuti oleh 718 santri dari Pesantren Bina Insan Mulia 1 dan Pesantren Bina Insan Mulia 2. Dari jumlah tersebut, selain 186 santri yang menghafal 30 juz, terdapat 150 santri yang berhasil menghafal lebih dari 20 juz dan 236 santri yang menghafal antara 10-20 juz. Sisanya, sebanyak 146 santri, menghafal antara 2-10 juz.
Program Tahfidz ini diikuti oleh santri kelas 7 SMP IT, kelas 7 SMP Unggulan Bertaraf Internasional, kelas 10 SMK Bina Insan Mulia, kelas 10 Madrasah Aliyah Unggulan Bertaraf Internasional (MAUBI), dan kelas 10 SMA Unggulan Bertaraf Internasional.
Sejak lima tahun lalu, Pesantren Bina Insan Mulia telah berhasil menerapkan pembelajaran berbasis program, menghasilkan ratusan hafidz dan hafidzah 30 juz. Bahkan, pesantren ini dinobatkan sebagai penerima beasiswa tahfidz terbanyak di Provinsi Jawa Barat melalui Program Sadesha.
Keberhasilan Program Tahfidz ini juga membuka pintu bagi ratusan santri Pesantren Bina Insan Mulia untuk mendapatkan beasiswa dari kampus internasional di Timur Tengah, serta beasiswa kedinasan dan beasiswa pelajar berprestasi dari berbagai kampus dan instansi di dalam negeri.
Program Tahfidz adalah salah satu dari 15 program unggulan di Pesantren Bina Insan Mulia, bersama dengan Program Tahsin, Program Tarjamah Alquran, Program Amtsilaty, Program Bahasa Arab, Program Bahasa Inggris, Program Sains dan Eksak, Program Fiqih, Program Kelas Domestik, dan Program Kelas Internasional yang meliputi Program Timur Tengah, Program Bahasa Mandarin, Program Bahasa Jerman, dan Program IELTS.
Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia, KH. Imam Jazuli menyatakan, tahfidz Alquran adalah program yang paling sering ditanyakan oleh wali santri dan calon wali santri. Para santri yang mengikuti Program Tahfidz harus lulus dari Program Tahsin Quran dan mendapatkan bimbingan intensif dari para pembimbing dan guru selama satu semester.
“Keberhasilan metode pembelajaran berbasis program ini tidak hanya mengagumkan wali santri, tetapi juga para santri sendiri. Banyak yang awalnya tidak menyangka bisa menghafal Alquran dalam waktu singkat, namun setelah menjalani sistem dan metode belajar di Pesantren Bina Insan Mulia, mereka merasakan hasil yang nyata dan penuh rasa syukur,” katanya.
KH. Imam Jazuli selalu menekankan pentingnya motivasi spiritual dalam menghafal Alquran, bukan sekadar untuk prestasi akademik atau kebanggaan semata. “Ingat, jangan sampai Alquran malah memberi laknat karena salah niat dan salah perbuatan,” ungkap Kiai Imam Jazuli.
Kepada para wali santri, KH. Imam Jazuli menyampaikan pesan Rasulullah SAW tentang keistimewaan orangtua yang memiliki anak penghafal Alquran. “Barang siapa yang menghafal Alquran dan mengamalkan isinya, maka akan dipakaikan kepada kedua orang tuanya mahkota pada Hari Kiamat,” kata Kiai Imam Jazuli mengutip hadis Rasulullah tersebut.
Untuk santri yang belum hafal 30 juz, ia juga berpesan, mereka sudah mendapatkan bukti nyata bahwa dengan perjuangan dan bimbingan yang tepat, mereka dapat mencapai hasil yang di luar bayangan mereka sendiri.
“Siapapun yang telah mengikuti Program Tahfidz ini, mereka telah berhasil membangun jalur pembelajaran baru di otaknya, yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kecerdasan dan mentalitas perjuangan,” katanya.(Mail)