CirebonRaya

Dihantui Wabah PMK, Jelang Iduladha Omset Penjualan Sapi Kelompok Peternak di Kabupaten Cirebon Menurun

kacenews.id-CIREBON- Dampak negatif dari penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai dirasakan kelompok peternak sapi di Cirebon. Omset penjualan hewan ternak mereka mengalami penurunan setiap tahun.

Ketua Kelompok Tani Ternak Sapi (KTTS) Padusan, Jari mengungkapkan, omset penjualan tahun ini mengalami penurunan signifikan dibanding menjelang perayaan Iduladha, yang pada puncaknya dapat mencapai 300 ekor sapi. Namun tahun ini, penjualan hanya sebanyak 124 ekor dari total stok 130 ekor sapi.

Penurunan tersebut menjadi lebih mencolok jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2023 omset penjualan sapi jauh lebih tinggi, dengan hanya 12 ekor yang tersisa dari 200 ekor sapi setelah momen Iduladha berakhir.

Meskipun harga sapi di pasaran bervariasi, mulai dari Rp 25 juta hingga Rp 86 juta per ekor, tergantung pada bobot dan jenisnya. Namun penurunan penjualan tidak disebabkan oleh faktor harga.

Menurutnya, penurunan ini secara langsung terkait dengan kekhawatiran yang muncul sejak mewabahnya PMK beberapa tahun lalu.

Jari mengemukakan, meskipun sapi-sapi yang mereka miliki sehat dan rutin menjalani pemeriksaan serta vaksin PMK oleh petugas kesehatan hewan, kekhawatiran masyarakat tetap ada.

“Orang-orang mungkin menjadi takut untuk membeli sapi atau hewan kurban lainnya setelah munculnya PMK,” katanya.

Menghadapi kondisi  ini kelompok peternak  tidak tinggal diam. Mereka terus melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pemeriksaan rutin dan memberikan vaksinasi kepada hewan agar terhindar dari PMK.

Para peternak berharap agar kekhawatiran masyarakat dapat berkurang. Sehingga omset penjualan mereka dapat pulih kembali.(Is)  

 

 

Related Articles

Back to top button