CirebonRaya

Kerusakan Jalan Tak Ada Solusi, Warga Mundu Mengadu ke Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon

 

 

 

kacenews.id-CIREBON-Warga dan kuwu berharap adanya perbaikan secara menyeluruh terhadap jalan rusak di ruas yang menghubungkan  Desa Mundupesisir,  Suci,  Setupatok, Bandengan hingga Luwung Kecamatan Mundu.

Hal itu mengemuka saat Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon di Desa Suci Kecamatan Mundu, Senin (3/6/2024).

Menurut warga, kondisi jalan berlubang bahkan rusak parah, besar kemungkinan disebabkan sering dilewati kendaraan besar melebihi tonase.

Padahal jalan kabupaten tersebut merupakan jenis IIIc atau hanya untuk tonase maksimal delapan ton. Hal ini dikarenakan, wilayah tersebut terdapat banyak gudang. Sehingga hilir mudik  truk kontainer dan gandengan lewat jalan tersebut.

Kuwu Desa Mundupesisir, H khaerun,  mengungkapkan kondisi jalan yang rusak berdampak pada aktivitas masyarakat. Bahkan pihak desa terkena imbasnya.

“Terlepas kewenangan siapa, masyarakat tahunya desa. Sehingga warga mengadukan ke desa mengenai jalan rusak dan kami sudah berapa kali melaporkan ke dinas terkait. Namun hingga saat ini, belum ada perbaikan secara menyeluruh,” katanya.

Menurutnya, sudah beberapa kali mengadakan pertemuan untuk membahas kondisi jalan rusak. Tetapi belum membuahkan hasil yang maksimal.

“Kalau hanya sebatas menambal jalan berlubang, sepertinya hanya bertahan sesaat. Maka, alangkah baiknya jika diperbaiki secara menyeluruh agar masyarakat lebih nyaman beraktivitas,” kata ketua FKKC Kecamatan Mundu ini.

Sekretaris Camat (Sekcam) Mundu, Raden Banna mengemukakan, pertemuan dengan para kuwu dan pihak terkait kerap dilaksanakan. Namun belum membuahkan hasil maksimal, sehingga perlu adanya solusi terbaik dari berbagai pihak.

“Kami sudah beberapa kali memfasilitasi untuk adanya pertemuan dengan pengusaha, para kuwu dan dinas terkait juga anggota DPRD, akan tetapi terkesan stagnan. Maka diharapkan, pembahasan ini terakhir dan langsung aksi apa yang menjadi kesepakatan mengenai kondisi jalan rusak,” katanya.

Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua Komisi IV, Anton menyampaikan, kondisi jalan rusak tidak hanya dari kendaraan yang diduga melebihi tonase, namun faktor lain. Salah satunya karena tidak adanya saluran air di jalan tersebut. Sehingga ketika hujan, air kurang mengalir dengan maksimal.

“Perlu adanya musyawarah bersama dengan seluruh elemen terkait, baik pengusaha, kuwu, masyarakat dan unsur lainnya mengenai perusahaan di tempat ini. Karena kendaraan yang melintas diduga melebihi tonase, menyebabkan jalan rusak,” katanya.

Politisi Partai Golkar ini menyebutkan, kesepakatan yang dibuat bersama unsur terkait nanti harus dituangkan dalam berita acara dan dilaksanakan sebaik mungkin.

“Bila diportal pada ujung jalan, berdampak pula pada pekerja. Karena tak ada bahan baku, maka perlu kiranya dampak positip dan negatif dipertimbangkan,” katanya.

Hal sama disampaikan Anggota Komisi IV dari Partai Gerindra, HR Cakra Suseno. Menurutnya, dampak positif dan negatif dari berbagai musyawarah sangat diperlukan. Agar tidak ada yang dirugikan.

“Bisa saja diportal, tapi kasihan juga pada pekerja yang sebagian besar warga sekitar. Maka, alangkah baiknya untuk mencari solusi terbaik dari permasalahan yang ada,” katanya.(Su)

 

 

Related Articles

Back to top button