Suhu Panas dan Angin Kencang Mengancam, Dinkes Majalengka Ajak Warga Jaga Kebersihan

kacenews.id-MAJALENGKA-Seiring dengan terjadinya peningkatan suhu udara dan angin kencang di wilayah Kabupaten Majalengka, Dinas Kesehatan meminta kewaspadaan masyarakat kemungkinan munculnya penyakit yang disebabkan udara kotor.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Agus Susanto mengatakan, pihaknya segera menerbitkan surat edaran berisi imbauan kewaspadaan dini untuk masyarakat, kemungkinan munculnya beragam penyakit yang disebabkan oleh faktor cuaca dan udara kotor di luar ruang.
“Ini untuk peringatan dini bagi masyarakat. Hingga saat ini penyakit yang ditimbulkan oleh cuaca panas dan angin belum menunjukan terjadinya kenaikan. Masih biasa – biasa saja,” ungkap Agus.
Penyakit yang muncul biasanya adalah infeksi saluran pernapasan, penyakit mata akibat debu, juga diare karena angin yang kencang bagi masyarakat yang daya tahan tubuhnya kurang baik serta dehidrasi.
Sementara itu BMKG Jatiwangi dan Kertajati, Senin (20/5/2024) memberikan peringatan akan terjadinya cuaca ektrem berupa peningkatan suhu udara maksimum pada siang hari serta peningkatan kecepatan angin. Waspada kemungkinan pohon tumbang, terjadinya kebakaran lahan dan lain – lain.
Masyarakat diimbau untuk membersihkan lingkungan dari sampah yang mudah terbakar, melakukan penghematan air, hindari membakar sampah sembarangan yang letupan apinya akan terbawa angin.
“Untuk masyarakat penuhi kebutuhan air minum harian serta gunakan masker saat berada di luar ruang untuk menghindari polusi udaha akibat debu yang terbang terbawa angin. Ini akan menyebabkan munculnya penyakit,” ungkap Forescater BMKG Jatiwangi dan Kertajati Dian Angraeni.
Sebelumnya dia mengatakan, terjadinya peningkatan kecepatan angin sebesr 20 knots atau sekitar 37 km per jam. Kecepatan angin akan lebih tinggi mencapai kurang lebih 40 km per jam.
Kondisi ini akan berlangsung di wilayah Ciayumajakuning hingga musim kemarau sekitar bulan Juli dan Agustus.
Untuk Kabupaten Majalengka kecepatan angin ini dipengarugi faktor alam, karena adanya Gunung Ciremai. Angin berhembus sari arah Tenggara hingga Selatan, dari perairan Australia menuju Barat Laut Utara, di Majalengka terdapat Gunung Ciremai sehingga angin yang berhembus ke gunung kembali dengan kecepatan lebih tinggi. Tak heran jika di Majalengka kecepatan angin belih besar dibanding wilayah lainnya.(Tat)