CirebonRaya

Dubes Belanda Kunjungi Keraton Kasepuhan Cirebon, Sultan Sepuh Ingin Pelopori Pengembalian Artefak Bersejarah

 

kacenews.id-CIREBON-Duta Besar (Dubes) Belanda untuk Indonesia, Lambertus Christiaan Grijns, mengunjungi Keraton Kasepuhan Cirebon.

Lambertus menemui Sultan Sepuh Aloeda II Rahardjo Djali di Keraton Kilen, istana dan tempat bertahta sultan yang ada di lingkungan Komplek Keraton Kasepuhan.

Keraton Kilen memiliki arsitektur lama dan dipertahankan keasliannya sebagai bangunan peninggalan Sultan Sepuh XI Tadjoel Arifin Djamaloeddin Aloeda Moehammad Samsoedin Radjanataningrat.

“Ini merupakan kunjungan kehormatan, saya pergunakan kesempatan ini untuk akses ke Museum Leiden di Belanda,” kata Sultan Aloeda II.

Menurutnya, banyak artefak dari Keraton Kasepuhan yang tersimpan di Museum Leiden Belanda. Artefak-artefak tersebut dikirim ke Belanda pada masa kolonial.

“Dari informasi, Pemerintah Belanda saat ini menginginkan artefak untuk dikembalikan ke negara asal, tapi nanti melalui pemerintah pusat kita. Nanti yang mengurusi hal ini adalah KTLV yang merupakan suatu wadah yang mengurusi artefak tersebut,” tuturnya.

Ia menyebutkan, salah satu artefak yang memiliki nilai sejarah dan tersimpan di Museum Leiden Belanda adalah bendera Macan Ali.

“Bendera ini berusia ratusan tahun, merupakan bendera dari Keraton Kasepuhan yang sarat sejarah. Mudah-mudahan bendera itu bisa kembali ke tempat asalnya secepatnya, di sini di Keraton Kasepuhan,” katanya.

Sultan Aloeda II meyakini jika seluruh artefak itu kembali, maka akan menambah daya tarik Keraton Kasepuhan. Karena memiliki benda bersejarah yang tersimpan dengan baik.

“Prosesnya memang agak panjang, melalui KTLV, Kemendikbud, kemudian ke Pemerintah Kerajaan Belanda. Saya ingin mempelopori ini, karena berharap seluruh artefak bersejarah itu kembali ke tempat asalnya,” katanya.

Sementara itu, Lambertus Christiaan Grijns mengampaikan pihaknya menyambut baik soal pengembalian artefak bersejarah tersebut.

“Ada banyak informasi di Leiden, Bapak Sultan minta tolong mencari jalan ke arsip di Leiden itu, dan kami mungkin bisa bantu untuk membuka pintu menuju ke sana (Museum Leiden),” katanya.(Fa)

 

 

 

 

 

Related Articles

Back to top button