Opini

Sayang Anak

Hampir semua orang tua ingin memberikan hal yang terbaik pada anak-anaknya. Bahkan saking sayang, terkadang sampai lupa bahwa selain memberikan apa yang dibutuhkan anak, juga jauh lebih penting adalah pendidikan moral dan ahlak.
Sehingga anak akan tumbuh dewasa, cerdas, berprilaku baik, soleh dan soleha. Namun demikian banyak yang terjadi malah sebaliknya, sang anak sudah memasuki usia sekolah dan remaja malah menyusahkan orang tua.
Sang anak berprilaku kasar, sering terlibat kriminal, melawan orang tua bahkan sudah mengkonsumsi narkoba.Hal ini membuat orang tua sering menangis sedih, dan kerap bertanya apa yang salah dalam mendidik anak sehingga anak tumbuh tak sesuai harapan.
Bahkan paranya lagi terlibat seks bebas dan atau kekerasan pada teman-teman sehingga harus di keluarkan dari sekolah.
Mengutif stateman dari Pakar Pendidikan, yang juga Dosen Pascasarjana Universitas PTIQ Jakarta, Susanto yang mengungkapkan ada kesalahan yang tak disadari orang tua ketika mendidik anak yaitu, terlalu memanjakan sehingga berdampak pada anak menjadi tidak dewasa. Cenderung egois, tantrum jika keinginan tidak terpenuhi, ketidakmampuan anak mengatasi keinginan atau tidak dapat menunda keinginan sampai memanipulasi apa yang dimaui.
Sindrom anak manja, ini bentuk kegagalan orang tua mendorong anaknya berprilaku tak sesuai usia. Padahal itu akan menghambat kematangan dan akan memilih ketergantungan pada orang lain, padahal ketergantungan itu salah satu pantangan bagi orang sukses.
Persoalan anak dan cara mendidik itu memang dirasakan banyak ortu sebagai proses dilematis. Bahkan banyak orang tua yang merasakan gagal dan terlambat dalam pendidikan anak.
Meski demikian, kita sebagai orang tua harus tetap tegar dan percaya bahwa anak yang nakal bisa berubah. Tentunya dengan penuh kesabaran dalam mendidik dan mengingatkannya.
Kadang apa yang terjadi pada anak juga bukan semata karena kesalah anak. Mungkin orang tua abai mengawasi prilaku anak dan saat berteman. Karena pengaruh kuat prilaku anak ketika menginjak dewasa itu dari teman-teman terdekatnya.
Atau ortu terlalu memanjakan. Sesuatu yang sebenarnya tidak diberikan ternyata malah ditawarkan sehingga anak merasa sangat mudah jika ingin mendapatkan sesuatu. Padahal, seiring dengan perkembangan hidupnya, mereka akan remaja, dewasa, menikah dan hidup tanpa dukungan dan pengawasan orang tua.
Jika biasa dimanja, maka hidupnya ketergantungan dengan orang lain. Kasihan, pasti dia akan merasakan sesuatu yang sulit dalam menjalani kehidupannya.***

Related Articles

Back to top button