Ketika Pohon Jadi Nama Desa

Ada istilah, apa artinya sebuah nama? Namun tidak demikian justru di beberapa daerah nama itu bisa dijadikan suatu simbol atau karakter tertentu, baik itu nama orang, nama tumbuhan, sungai, air atau pohon.
Sebut saja di Cirebon.
Di beberapa wilayah nama suatu desa atau kecamatan berkaitan dengan nama tumbuhan dan sungai. Kabupaten Cirebon merupakan daerah yang kaya akan keanekaragamannya mulai dari budaya, kesenian, kuliner dan sebagainya. Bahkan daerah yang menjadi jalur perlintasan yang akan menuju Jawa Tegah dan Jakarta ini memiliki banyak keunikan.
Bahkan tidak banyak yang mengetahui, jika wilayah nama kecamatan dan desa Kabupaten Cirebon terinspirasi dari nama-nama tumbuhan. Ciwaringin tersebut berasal dari pohon beringin. Bahkan sejumlah kecamatan juga yang berasal dari nama-nama tumbuhan seperti Kecamatan Kedawung, Desa Pilang, Jamblang dan Kecamatan Mundu.
Begitu pula ketika yang menonjol adalah sungai atau sumber mata air, masyarakat zaman dulu biasanya menamainya dengan kata sungai atau sumber mata air. Di mana menurut bahasa Cirebon, sumber mata air itu disebut tuk.
Seperti Desa Kaliwedi, itu karena saat itu yang menonjol di daerah tersebut adalah kali atau sungai. Kemudian ada juga Desa Tuk, Kelurahan Tukmudal, karena di situ ada sumber mata air atau dalam bahasa Cirebon disebut tuk.
Tujuannya agar masyarakat bisa lebih cinta terhadap lingkungan. Karena keberadaan pohon dan sungai mampu menjadi pelestari lingkungan hidup. Di sisi lain, Pemda harus turut mendukung salah satunya dalam bentuk melakukan pelestarian pohon-pohon langka khas Cirebon sehingga anak cucu kita mengetahuinya.***