Penderita Cacar Monyet Tambah Lagi, Kini Dirawat RSUD Waled

CIREBON- Satu orang berjenis kelamin pria diduga terpapar cacar monyet dan saat ini, menjalani perawatan insentif di RSUD Waled Kabupaten Cirebon. Informasi diperoleh KC, warga Kabupaten Cirebon tersebut masuk ruang isolasi tadi malam dan langsung mendapatkan perawatan intensif dari pihak rumah sakit.
Direktur RSUD Waled, dr. Luthfi mengatakan, perawatan insentif telah dilakukan dari para dokter rumah sakit dan kini sedang lakukan tracking atau penelusuran pasien bisa sampai terpapar. “Baru tadi malam masuk rumah sakit,” katanya, Selasa (13/11/2023).
Luthfi menjelaskan, sebagai salah satu rumah sakit rujukan untuk penyakit infeksi, maka berbagai persiapan telah dimaksimalkan. Antara lain, ruang isolasi dan tim dokter yang menangani. Sehingga, pada saat ada pasien yang terindikasi infeksi dan dirujuk ke rumah sakit ini, bisa langsung ditangani. “Untuk penanganan pasien cacar monyet, masih dilakukan tim dokter,” jelasnya.
Luthfi menceritakan, cacar monyet dapat terpapar pada manusia karena interaksi dengan monyet. Namun bisa saja dari manusia ke manusia melalui cacar yang diderita dan air liur. “Menjaga kebersihan diri dan memakai masker dapat meminimalisasi paparnya cacar monyet,” ujarnya.
Dirinya mengimbau pada seluruh masyarakat tetap tenang dan biasakan hidup bersih. “Dengan menjaga kebersihan dan lingkungan akan terhindar dari penyakit. Selain itu, rutin memeriksakan diri di tempat kesehatan,” imbau Luthfi.
Sehari sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon menyatakan bahwa ada satu warga di wilayahnya terpapar cacar monyet (monkeypox). Kepala Dinas Kesehatan, dr. Hj. Neneng Hasanah mengatakan, pada Jumat kemarin, pihaknya menerima laporan dari survailance dari Kota Cirebon yang menginformasikan ada satu orang warga Kabupaten Cirebon yang diduga terkena cacar monyet.
“Usai mendapatkan laporan, pihaknya langsung melakukan penyidikan epidemologi dan melakukan uji sampwl. Hasilnya Jumat malam sampel tersebut dinyatakan positif cacar monyet,” katanya.
Ia menjelaskan, warga yang terpapar cacar monyet melakukan kontak erat dengan tiga orang. Namum ketiga orang tersebut tidak ada gejalah apa pun. Neneng mengungkapkan, saat ini warga yang terpapar cacar monyet tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya, karena kondisi tubuhnya bagus.
Namun, kata Neneng, pada tanggal 25 Oktober kemarin ada gejalah mulai dari riwayat demam, nyeri persendian dan ada benjolan sekitar wajah, tangan, punggung berjumlah antara 15-26. “Tertularnya pasien masih dalam penyidikan, pekerjaan yang bersangkutan freelance. Ada riwayat perjalanan Bekasi dan Subang,” jelas Neneng.
Menurut Neneng, penyakit ini (monkeypox) menular, namun dapat dilakukan pencegahan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). “Karena cacar monyet ini disebabkan oleh virus ya, jadi kondisi tubuhnya harus bagus dan PHBS ditingkatkan. Insya Allah tidak akan terkena,” kata Neneng.(Supra)