
CIREBON-Pemilihan Kuwu (Pilwu) serentak Kabupaten Cirebon telah dilaksanakan, namun ada berbagai permasalahan dalam proses terlaksananya pesta enam tahunan tersebut.
Misalnya di Desa Japuralor Kecamatan Pangenan, yang mengalami keterlambatan dalam pencairan anggaran untuk logistik dan kelebihan surat suara di Desa Setupatok Kecamatan Mundu.
Bahkan disinyalir, logistik Pilwu seperti, kertas suara dan tinta, dimonopoli vendor atau perusahaan yang telah ditunjuk dinas kabupaten. Tak tanggung-tanggung, dari 100 desa yang menyelenggarakan Pilwu serentak, kisaran 83 desa yang ‘menuruti’ penyediaan logistik ke perusahaan tersebut.
Sementara itu, partisipasi pemilih tergolong tinggi. Seperti di Desa Kaligawe Kecamatan Susukanlebak, di tiap TPS, antara 75 hingga 80 persen dan di Desa/Kecamatan Lemahabang, warga yang memberikan suara di TPS kisaran 87 persen.
Menurut Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Japuralor, Ahmad Tarmizi, anggaran logistik Pilwu pada waktu itu ada keterlambatan. Padahal, untuk LPJ termin pertama sudah diajukan.
Untuk logistik Pilwu, kami melalui vendor atau CV yang telah ditunjuk dinas. Meski demikian, saat pelaksanaan, berjalan lancar dan sukses tanpa ekses,” katanya, Minggu (22/10/2023).
Ketua PPS Desa Setupatok, Rudi mengungkapkan, sekitar 541 surat suara yang dimusnahkan, karena kelebihan kuota yang diperlukan.
“Sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) kisaran 8.963. Maka yang diperlukan, 8.963. Akan tetapi yang dicetak dan dikirim ke desa ini. 9.504 kertas suara, maka kami buat berita acara untuk pemusnahan dengan cara dibakar,” ungkapnya.
Rudi menjelaskan, surat suara yang diterima dalam kondisi baik dan sesuai dengan foto para calwu. “Sebelum didistribusikan ke tiap TPS, kami lakukan pengecekan surat suara dan Alhamdulillah, tidak ditemukan surat suara yang rusak,” jelasnya.
Ketika ditanya, adanya pemilih yang menggunakan undangan dan KTP, Rudi menjawab, untuk pemilih tambahan. “Pemilih tambahan kisaran 700 orang. Sehingga ada tambahan TPS, dari 17 TPS menjadi 19 TPS. Maka bagi yang pemilih tambahan ini, KTP dan undangan, disertakan,” paparnya.
Dirinya mengharapkan, Pilwu terlaksana sukses tanpa ekses. “Semoga calwu dapat melaksanakan visi dan misi saat kampanye lalu,” harap Rudi.
Camat Mundu, H Anwar Sadat menambahkan, dua desa yakni Setupatok dan Suci yang menyelenggarakan Pilwu telah melaksanakan sesuai aturan. “Alhamdulillah antusias pemilih sangat tinggi. Sehingga, saat pencoblosan membludak,” imbuhnya saat monitoring Pilwu di Desa Setupatok.
Penjabat Kuwu Desa Kaligawe, Abdul Rohmat menuturkan, berbagai persiapan dilakukan Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan pihak desa untuk mensukseskan Pilwu serentak. Salah satunya, dengan sosialisasi ke masyarakat.
“Alhamdulillah, antusias pemilih tinggi. Sehingga sampai pukul 12.00 WIB, mencapai 78 persen atau hampir 100 persen,” tuturnya.
Pria yang biasa dipanggil Rohmat ini mengungkapkan, sebagai desa yang menyelenggarakan Pilwu serentak, tentunya telah dilakukan berbagai persiapan untuk mensukseskan.
Khususnya, Daftar Pemilihan Tetap (DPT). “DPT desa ini kisaran 2.568 pemilih dan Alhamdulillah, para pemilih sudah banyak yang memberikan suara di tiap TPS yang berjumlah 6 TPS,” ungkapnya.
Dirinya mengucapkan terima kasih pada masyarakat yang datang ke TPS dan memberikan suara. “Masa depan desa ada di tangan warga, sehingga perlu untuk disukseskan dan siapapun yang terpilih, itulah hasil demokrasi,” ujar Rohmat.
Rohmat mengharapkan, kuwu terpilih dapat melaksanakan visi dan misi yang dibuat juga dapat memajukan dan menyejahterakan masyarakat. “Sinergitas pihak desa, kecamatan, TNI-Polri sangat diperlukan. Guna terlaksananya roda pemerintahan yang kondusif nanti,” imbuhnya.
Camat Susukanlebak, Carmin menegaskan, pelaksanaan Pilwu empat desa yakni, Wilulang, Curug, Kaligawe dan Kaligawewetan, secara umum kondusif. “Alhamdulillah, masyarakat sudah dewasa dalam pemilihan. Sehingga, terlaksana dengan aman, tertib dan sukses tanpa ekses,” tegasnya didampingi Kepala Seksi Ketertiban dan Ketenteraman (Kasi Tibtram) kecamatan setempat, Ghoni.(Pra)