Nasional

Kontribusi Pertamina dalam Pembangunan IKN: Mewujudkan Masa Depan Lebih Merata dan Berkeadilan

CIREBON- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi mengumumkan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Kabupaten Kutai Kertanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur pada 29 April 2019 lalu. Kendati masih menuai pro dan kontra di tengah masyarakat, pembangunan IKN ini diproyeksikan terwujud pada tahun 2045 mendatang.

Proses pemindahan IKN ini merupakan langkah konkret Pemerintah dalam memperbaiki tata kelola wilayah ibu kota, dengan tujuan menciptakan negara yang melindungi segenap bangsa Indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta berkontribusi pada ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Dalam merealisasikan tujuan tersebut, pemerintah membentuk lembaga setingkat kementerian yang dikenal sebagai Otorita Ibu Kota Nusantara. Lembaga ini bertanggung jawab atas persiapan, pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara, serta penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Nusantara.

Prioritas pembangunan meliputi pengembangan jalan utama, infrastruktur sanitasi air, serta pembangunan istana presiden dan kantor wakil presiden serta kantor kementerian lainnya.

Pemerintah pusat juga merencanakan relokasi sekitar 1,9 juta orang ke IKN pada tahun 2045. Termasuk 118-180 ribu pegawai negeri sipil (PNS) ikut pindah. Sebab, pemindahan IKN ini bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, namun sebuah visi jangka panjang, untuk membentuk tata kelola wilayah yang lebih baik dan berkelanjutan bagi negara Indonesia di masa depan.

“Pemindahan IKN bukan hanya sekadar simbol perubahan geografis. Ini merupakan perwujudan dari cita-cita untuk membentuk negara Indonesia yang lebih kuat, lebih maju, lebih sejahtera, dan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan. Itulah alasan mengapa Pertamina ikut andil dalam mewujudkan pembangunan IKN ini. Pertamina is the real investor for IKN,” ujar Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) pada keterangan resminya yang diterima Kabar Cirebon, 21 Juli 2023 lalu.

Menurut Ahok, Pertamina memiliki rencana konkret dalam membangun infrastruktur penting di IKN. Salah satunya pembangunan kawasan resort mewah dengan 1.000 kamar, lapangan golf berstandardisasi internasional sebanyak 36 holes, rumah sakit modern, universitas bertema vokasi, serta pusat penelitian dan pengembangan yang akan menjadi pusat inovasi. Ke depan Pertamina berencana menjadikan fasilitas-fasilitas tersebut sebagai sarana untuk memperkuat kegiatan bisnis di IKN.

Pertamina juga akan memanfaatkan berbagai insentif yang disediakan Pemerintah, termasuk fasilitas pajak seperti tax holiday dan super tax deduction, untuk mendukung perkembangan bisnis mereka. “Investasi ini akan terealisasi sebelum Agustus 2024 nanti,” lanjutnya.

Selain sebagai investor, lanjut dia, Pertamina pun memiliki rencana memindahkan kantor pusatnya secara bertahap ke IKN mulai tahun 2026. Namun, perlu dicatat bahwa pemindahan kantor ini tidak akan melibatkan sewa gedung baru, melainkan memanfaatkan lahan seluas 4 hektare yang dimiliki Pertamina di IKN.

“Pemindahan kantor pusat ini merupakan bagian dari strategi operasional, dalam mendukung perkembangan Pertamina di IKN,” katanya.

Ahok berharap, pembangunan IKN tak hanya menjadi proyek infrastruktur megah, tapi dapat menjadi magnet investasi yang menjanjikan bagi bisnis dan ekonomi nasional.

Komitmen lainnya dari PT Pertamina (Persero) dalam mendukung pembangunan IKN menjalin kerja sama dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dalam mengembangkan Pertamina Sustainable Energy Center (Pusat Energi Berkelanjutan) di IKN.

Kolaborasi ini bukan hanya mencerminkan komitmen Pertamina terhadap keberlanjutan lingkungan, namun  mendukung kebijakan Pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, rencana pengembangan kawasan Pertamina Sustainable Energy Center yang terletak di wilayah Perencanaan 5 di IKN.

Pertamina Sustainable Energy Center juga akan menjadi pusat riset dan edukasi yang fokus dalam pengembangan industri energi hijau, rendah karbon, dan energi baru terbarukan, dengan melakukan kerja sama dengan perusahaan global dan berbagai universitas di dunia.

“Pertamina Sustainable Energy Center bukan hanya sekadar proyek riset dan pengembangan biasa. Pusat ini akan menjadi landasan untuk mengakselerasi penggunaan teknologi hijau dan rendah karbon di Indonesia,” kata Nicke, pada Kamis 22 September 2023.

Riset dan teknologi

Bahkan dengan fokus pada riset dan teknologi berkelanjutan, Pertamina pun sangat mendukung program Net Zero Emission (NZE) yang diharapkan akan tercapai pada tahun 2060. Langkah ini bukan hanya pengurangan emisi karbon, namun juga memperkenalkan teknologi ramah lingkungan, yang dapat merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja berkelanjutan di Indonesia.

“Ini merupakan salah satu persembahan Pertamina sebagai BUMN energi untuk mewujudkan kemandirian energi nasional,” tambahnya.

Komitmen membangun IKN pun disuarakan Pertamina Group, yang menilai pemindahan IKN bukan hanya semata proyek pembangunan fisik, namun sebagai peluang besar untuk melakukan pengembangan usaha yang berkesinambungan.

Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, A Salyadi Saputra, mengungkapkan, bahwa Pertamina memiliki rencana konkret untuk membangun fasilitas-fasilitas pendukung di IKN. Hal ini sejalan dengan bidang usaha anak perusahaan yang bergerak di sektor kesehatan, hospitality dan pendidikan.

“Pertamina melalui anak usahanya, seperti PT Pertamina Bina Medika-IHC, akan membangun rumah sakit dan klinik di wilayah IKN. Rencananya, klinik ini akan segera dibangun dan dioperasikan tahun 2023 ini, sementara rumah sakit akan dibangun di atas lahan seluas 50 hektare, dengan hanya 20 persen dari luas lahan yang terbangun, sisanya akan dijadikan ruang terbuka hijau,” papar Salyadi.

Selain itu pula, Pertamina akan mengembangkan sektor pendidikan dengan mendirikan Universitas Pertamina di IKN di atas lahan 50 hektare. Universitas ini nantinya akan memiliki fasilitas modern dan berkonsep ramah lingkungan (green building). Bangunan rektorat dan fakultas akan dirancang dengan konsep tumbuh kembang dan akan dilengkapi dengan fasilitas akomodasi bagi dosen dan mahasiswa, menciptakan lingkungan belajar yang inovatif dan inspiratif.

Bukan hanya itu, kontribusi Pertamina dalam mendukung pembangunan IKN Nusantara, diwujudkan dengan menerapkan tiga pilar program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Dengan cara melibatkan sekitar 3.900 orang dari masyarakat sekitar.

Program TJSL ini mencakup Pilar Ekonomi, Pilar Lingkungan, dan Pilar Sosial, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan di Provinsi Kalimantan Timur.

Dalam konteks pilar ekonomi, Pertamina telah menggerakkan program ketahanan pangan, memberikan pelatihan tenaga kerja untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM), serta memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Sejauh ini, lebih dari 300 orang telah menjadi manfaat dari program-program ini. Berfokus pada Pilar Lingkungan, Pertamina telah melaksanakan program pengelolaan sampah dan edukasi lingkungan. Sekaligus mereka memberikan dukungan kepada sekolah-sekolah adiwiyata, melibatkan lebih dari 2.000 orang dalam upaya ini.

Tidak berhenti di situ, di Pilar Sosial, Pertamina telah membangun program kampung siaga bencana dan program kesehatan ibu dan anak, memberikan manfaat kepada lebih dari 1.600 orang. Pertamina juga bahkan terlibat dalam pembangunan 50 unit rumah layak huni (RLH) di wilayah Penajam Paser Utara dan Balikpapan, melalui kolaborasi dengan Kodam VI/Mulawarman.

Inisiatif ini tidak hanya mewujudkan impian rumah layak huni bagi banyak orang, namun merupakan langkah nyata Pertamina dalam mendukung pembangunan IKN Nusantara.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa program ini akan memberikan dampak positif dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik, sehat, dan nyaman bagi masyarakat. Langkah ini adalah bagian dari komitmen Pertamina untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

“Program RLH Pertamina bukan hanya sekadar bantuan, melainkan juga merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk membangun ekonomi yang inklusif dan merata di Indonesia,” kata dia dalam siaran pers yang diterima KC, 25 September 2023.

Sementara itu, Presiden juga mengingatkan, bahwa gagasan untuk memindahkan ibu kota bukanlah sesuatu yang baru. Bahkan, Presiden pertama Indonesia, Soekarno, telah menggagas pemindahan ibu kota ke Kalimantan sejak tahun 1960. Kebijakan ini diambil untuk merespons kepadatan dan ketidakseimbangan yang terjadi di Pulau Jawa.

Namun, Presiden Jokowi tidak hanya melihat pemindahan fisik dari Jakarta ke IKN sebagai tujuan utama. Baginya, ini sebuah transformasi lebih mendalam–-sebuah perubahan dalam budaya kerja, pola pikir, serta sistem dan sumber daya manusia.

“Pembangunan IKN ini visi mendalamnya untuk menciptakan sebuah masa depan yang lebih merata dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.(Jejep Falahul Alam)

 

Related Articles

Back to top button