CirebonRaya

Kekeringan Meluas, Perumda AM Tirta Jati Siaga dan Kirim Bantuan Air Bersih

CIREBON-Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon mencatat hingga akhir September sudah mengirimkan lebih dari 220 mobil tanki ke sejumlah desa yang mengalami kekurangan air bersih.

Hal tersebut lantaran ada beberapa desa yang memang setiap tahun mengalami kekeringan pada musim kemarau.

“Ada 12 desa yang rutin kami kirimkan air bersih, karena memang desa tersebut langganan kekeringan. Bahkan kami sudah mengirimkan 220 armada,” kata H. Suharyadi.

Ia menyebut dampak dari kemarau tahun ini yakni menurunya debit air di beberapa Water Treatment Plant (WTP). “Debit air memang ada penurunan, tetapi masih bisa teratasi dan belum dalam keadaan darurat,” kata Suharyadi.

Suharyadi menjelaskan kemarau tahun ini tidak separah saat kemarau tahun 2019 lalu. Pasalnya sekarang masih bisa tertolong lantaran sumber mata air masih tergolong aman.

“Sumber mata air masih aman, hanya debit air aja yang agak menyusut, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa turun hujan,” katanya.

Selain itu, kata Suharyadi untuk distribusi air kepada para pelangan PDAM sendiri, dirinya mengaku masuk kategori aman, walaupun ada beberapa wilayah yang dilakukan giliran dalam pembagian air dimasyarakat.

“Ada sistem gilir dan kami sudah membuat mekanisme pembagian air untuk pendistribusiannya. Untuk pembayaran sesuai dengan perbup dan pemakaian, misalnya merasa tidak memakai selama 1 bulan, nanti kita akan buatkan pemberhentian sementara tetapi hingga sekarang belum ada,” katanya.

Adapun desa yang mendapatkan bantuan air bersih dari PDAM Tirtajati, Desa Dukuh Kecamatan Kapetakan, Karanganyar Kecamatan Panguragan, Sibubut Kecamatan Gegesik, Mundu Pesisir Kecamatan Mundu, Sedong Kidul, Windujaya, Karangwuni Panongan, Winduhaji Kecamatan Sedong, Cupang Walahar, Kecamatan Gempol, Seuseupan Kecamatan Karangwarengdan Cilukrak Kecamatan Palimanan.

Hal senada dikatakan Kasubag Humas dan Pemasaran Perumda Tirta Jati Kabupaten Cirebon, Irfan Rahmayadi menurutnya, antisipasi bantuan air bersih dilakukan terutama untuk wilayah yang belum terdapat jaringan PAM Tirta Jati seperti terjadi pada tahun 2019 lalu yang mana beberapa kecamatan di Kabupaten Cirebon terdampak kekeringan.

Dalam pelayanan bantuan sosial air bersih, tutur Irfan, pihaknya menyediakan sebanyak 12 liter per detik.”Pelayanan bantuan sifatnya sosial seperti mengantisipasi krisii air bersih ini kita punya persediaan 12 liter perdetik,” jelasnya.

Prosedur bantuan air bersih ditujukan kepada Bupati Cirebon ditembuskan kepada Perumda AM Tirta Jati Kabupaten Cirebon. “Kita sebagai operator hanya melaksanakan apa yang sudah ditetapkan BPBD Kabupaten Cirebon. Artinya untuk jadwal pengiriman perharinya itu kemana-kemana BPBD yang mengatur,” ujarnya.

Ia mengaku pelayanan air bersih bagi pelanggan untuk wilayah eksisting yang terdapat jaringan PDAM tahun ini masih lancar.Sedangkan bagi pelanggan yang belum terdapat jaringan, pihaknya menyiapkan dua titik pengisian mobil tangki yakni di Kenanga dan Waled dari mata air Cigusti yang digunakan untuk mengaliri pelayanan cabang Sumber.

Kenanga untuk mengcover wilayah tengah dan utara dan titik di Waled mengcover wilayah timur Kabupaten Cirebon.(Juned/Rils)

Related Articles

Back to top button