Pemilu

PBNU Ngurusi Umat, PKB Ngurusin Politik

CIREBON- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyambangi Cirebon. Kedatangan Cak Imin ini untuk melakukan ziarah ke Makam Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati dalam rangka Tour De Walisongo.

Cak Imin tiba di Makam Sunan Gunung Jati sesaat sebelum salat Jumat dimulai. Begitu tiba, Cak Imin bersama rombongan langsung memasuki masjid Sunan Gunung Jati guna melaksanakan salat Jumat. Selesai salat Jumat, Cak Imin bersama rombongan lalu melakukan ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati.

“Ini tempat pertama Tour De Walisongo, di mana Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati adalah ulama, wali sekaligus raja,” kata Cak Imin.

Cak Imin menambahkan, Sunan Gunung Jati adalah orang pertama pembawa agama Islam, dakwah dan pembangun negara di Cirebon. Menurutnya, Sunan Gunung Jati berhasil menyatukan ajaran Islam dengan tradisi dan budaya lokal setempat, sehingga tidak ada benturan antara ajaran Islam dengan tradisi budaya lokal.

Cak Imin menilai, hal itulah yang disebut sebagai asimilasi yang sukses, sehingga terbentuklah Islam Indonesia yang damai, ramah yang disebut rahmatan lil alamain atau Islam Nusantara.

“Dari kesuksesan itu, kita napak tilas, bangsa ini dibangunkan fondasinya oleh wali- wali ini, tinggal kita jangan berantem. Gak ada lagi cebong, gak ada kampret, semuanya anak bangsa, semuanya punya kesempatan yang sama bahu membahu melanjutkan persatuan dalam pembangunan,” ajak Cak Imin.

Dalam kesempatan itu, Cak Imin juga berbicara mengenai politik. Saat ini, ia dan Anies Baswedan masih berharap agar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung bersama NasDem dan PKB yang merupakan partai koalisi pengusung Anies Baswedan dan Cak Imin.

“Saya sama Mas Anies sangat berharap, menunggu untuk bergabung dan bersama-sama menjadi bagian kekayaan Indonesia yang plural ini, berbhineka dan koalisi kita akan semakin bagus. Bahkan kita berharap juga Demokrat bisa bergabung kembali,” harap Cak Imin.

Cak Imin juga berbicara mengenai pernyataan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf yang meminta agar pasangan calon presiden dan wakil presiden tidak membawa nama NU dalam politik praktis.

Menurut Cak Imin, PBNU sudah tepat bersikap untuk tidak ikut campur dalam urusan politik. Bahkan, menurutnya, sikap itu harus dilakukan oleh PBNU untuk menjaga agar PBNU sebagai organisasi tidak terbawa dalam ranah politik. Bahkan Cak Imin bersoloroh memberitahu PBNU bahwa politik itu adalah hal yang berat.

“Sikap itu harus dilakukan PBNU untuk menjaga PBNU sebagai organisasi tidak ketarik-tarik di politik praktis, PBNU tidak boleh ikut politik praktis. Politik itu berat, biar PKB saja. Jadi PBNU-PKB itu kalimatnya, memang PBNU tugasnya ngurusin umat dan dakwah, yang ngurusin politik itu PKB. Saya kasih tau, politik itu berat, biar PKB saja yang nanggung,” ujarnya.

Cak Imin selanjutnya mengisi kegiatan Halaqoh Pemikiran Sunan Gunung Jati di Gedung Islamic Center Attaqwa Cirebon.

Sementara itu, Ketua Panitia Tour Wali Songo PKB, Cucun Ahmad Sjamsurijal mengatakan, agenda tour dan napak tilas perjuangan Wali Songo yang akan dilakukan Cak Imin bersama pengurus dan kader PKB ini merpakan kegiatan spiritual penting, apalagi suhu politik pun akhir-akhir ini mulai menghangat.

“Dalam agenda ini Gus Imin akan didampingi sejumlah pengurus teras DPP PKB memulai perjalanan ziarah dari Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon dan ditutup dengan ziarah Makam Sunan Ampel di Surabaya,” katanya.

Cucun menambahkan, kegiatan ziarah ke makam-makam auliya dan orang saleh merupakan tradisi yang terus dijaga oleh kalangan Islam ahlussunnah wal jamaah.

Menurutnya, dengan berziarah ke makam orang saleh akan menjadi pengingat akan budi baik serta perjuangan mereka demi agama dan bangsa.

“Kegiatan ziarah wali songo ini juga akan diisi dengan berbagai kegiatan positif seperti halaqoh pemikiran wali songo, pasar rakyat, hingga layanan kesehatan gratis yang akan dilakukan di sejumlah titik seperti di Makam Sunan Gunung Jati Cirebon, Makam Sunan Bonang Tuban, Makam Sunan Drajat Lamongan dan Makam Sunan Ampel Surabaya,” jelas Cucun.(Iskandar)

Related Articles

Back to top button