CirebonRaya

Penyakit Diare Masih Menghantui Masyarakat Kabupaten Cirebon, Kenali Gejalanya

CIREBON- Diare merupakan penyakit yang membuat penderitanya sering buang air besar dengan kondisi tinja encer atau cair. Pada umumnya diare terjadi akibat mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi virus, bakteri atau parasit.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Nurpatmawati mengungkapkan, penyakit diare pada dasarnya dapat menyerang siapa saja. Mulai dari usia balita hingga dewasa. Hal tersebut disebabkan karena berbagai faktor.

Di Kabupaten Cirebon, terang Nurpatmawati, per bulan Januari hingga Juni 2023 penemuan kasus diare pada semua umur di wilayah ini mencapai 22.089 kasus atau 35,03 persen, untuk data diare yang menimpa balita pihaknya mencatat 9.175 kasus telah ditemukan atau 24,55 persen.

“Yang kita temukan di kalangan balita. Sudah kita berikan zink dan oralit. Alhamdulillah 100 persen. Periode Januari-Juni 2023 di 60 puskesmas se-Kabupaten Cirebon,” katanya.

Menurut Nurpatmawati, diare umumnya berlangsung kurang dari 14 hari (diare akut,-Red). Namun, pada sebagian kasus diare dapat berlanjut hingga lebih dari 14 hari (diare kronis, Red). Umumnya, diare dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, diare yang memburuk dapat menyebabkan komplikasi yang fatal, jika tidak ditangani dengan tepat.

“Gejala diare bervariasi. Namun, gejala yang paling sering dialami oleh penderita diare adalah perut terasa mulas, kemudian buang air besar cair (tinja encer) atau bahkan berdarah. Sulit menahan buang air besar dan pusing, lemas, serta kulit terasa kering,” kata Nur.

Nur mengatakan, sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di usus besar yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Namun, diare yang berlangsung lama dapat terjadi akibat peradangan di saluran pencernaan.

“Pengobatan utama diare adalah mencegah dehidrasi. Dehidrasi adalah kondisi ketika cairan tubuh yang hilang lebih banyak daripada yang dikonsumsi. Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh tidak berfungsi secara normal. Sedangkan untuk pencegahannya penderita dapat meminum cairan elektrolit, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare. Selain itu, konsumsi makanan lunak, suplemen probiotik, dan obat anti diare,” imbaunya.(Iwan)

 

Related Articles

Back to top button