Ragam

Tingkatkan Literasi Cerita Dongeng, Ibu Hamil Jadi Target Gerbu Baca

CIREBON – Masyarakat di Kecamatan Suranenggala Kabupaten Cirebon berinsiatif untuk membangun peningkatan minat baca berupa grebeg buku dibacakan (Gerbu Baca) di lingkungan masyarakat Suranenggala. Yang menarik, komunitas taman baca masyarakat pado maco menargetkan ibu- ibu hamil (Bumil) dalam gerbu baca ini.

Nantinya, taman baca masyarakat pado maco ini akan membagikan buku secara gratis agar ibu-ibu ini memiliki literasi dongeng untuk menceritakan ke buah hatinya saat lahir nanti.

Pendiri Taman Baca Masyarakat Pado Maco, Warkina mengatakan, gerbu baca ini bertujuan agar masyarakat, khususnya ibu- ibu bisa mendapatkan banyak literasi, terutama cerita dongeng. Para ibu hamil ini diberikan buku bacaan secara gratis berupa buku cerita atau dongeng.

Menurutnya, gerbu baca ini diambil dari istilah masyarakat yang diterapkan dalam petani dalam memberantas hama. “Sekarang kita mengubah mindset itu bagaimana agar menggerakkan kegiatan bacaan. Sekarang minat baca itu tinggi, tapi daya baca rendah,” kata Warkina.

Taman Baca Masyarakat Pado Maco ini, nantinya langsung membagikan buku agar ibu hamil saat melahirkan punya banyak cerita. Warkina menilai, saat ini ibu hanya sedikit mempunyai cerita sehingga sedikit memberikan dongeng kepada anak.

“Kita akan habiskan buku cerita ketika nanti menengok orang melahirkan, nanti saya sisipkan buku. Bila perlu ke rumah- rumah yang ibu sedang melahirkan. Tujuannya orang tua kaya akan cerita, anak kaya akan ilmu,” tuturnya.

Sementara itu, Pustakawan Kabupaten Cirebon, H. Imam Shobirin berharap gerbu baca ini menjadi gerakan yang memotivasi masuarakat khusunya di Kecamatan Suranenggala agar minat baca meningkat. Imam juga berharap gerakan ini bisa masuk ke desa- desa.

“Harapanya ada perpustakaan juga di desa tumbuh, sinergi dengan kecamatan dan komunitas gemar baca. Ini supaya meningkatkan minat baca di masyarakat,” kata Imam.

Menurut Imam, minat baca di Kabupaten Cireno sendiri relatif. Sebab, ia menilai ada faktor keterjangkauan buku yang sangat kurang, sehingga minat baca belum bisa terukur secara efektif.

“Mudah- mudahan ke depan lembaga penyelenggara buku, baik komunitas dan lainya harapanya bisa membantu meningkatkan minat baca di masyarakat,” imbuhnya.(Iskandar) 

 

 

Related Articles

Back to top button