Ngeri, 120 Kasus Sifilis Ditemukan
Kadinkes Kabupaten Cirebon: Didominasi Ibu Hamil Tertular dari Pasangan

(KACENEWS.ID),- Kasus sifilis atau penyakit raja singa kini menjadi perhatian publik, pasalnya kasus penyakit tersebut penyebarannya cukup signifikan, bahkan Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang jumlah kasusnya cukup banyak.
Melihat kondisi tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon mencatan bahwa kasus sifilis atau penyakit raja singa terbilang cukup tinggi, pasalnya setahun lalu, di daerah ini terdapat 120 kasus.
Dari seratusan kasus tersebut didominiasi ibu hamil.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, dr Hj Neneng Hasanah melalui Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), dr Lukman Denianto mengatakan, kasus sifilis tahun lalu sejumlah 120 kasus.
Tertinggi disumbangkan ibu hamil sebanyak 16 kasus, kemudian pasangan lelaki seks lelaki (LSL) sebanyak 13 kasus.”Kemudian pasangan dengan resiko tinggi sebanyak sembilan kasus, wanita penjaja seks (WPS) lima kasus, waria dua kasus dan lain-lainnya 112 kasus. Itu data tahun 2022,” jelasnya, Minggu (28/5/2023).
Lukman mengatakan berdasarkan data hingga per bulan April 2023, kasus serupa di Kabupaten Cirebon sudah ada 41 kasus. Kali ini di dominasi LSL yaitu 13 kasus. “Ibu hamil di urutan kedua yaitu sejumlah 6 kasus, kemudian disusul WPS 5 kasus dan lain-lainnya 14 kasus,” kata Lukman.
Menurutnya, cara menularkan penyakit ini adalah melalui kontak seksual. Bahkan, infeksi ini juga dapat ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan atau saat kelahiran hal tersebut yang menyebabkan terjadinya sifilis kongenital.
“Penyakit ini dapat diobati, yaitu rutin mengkonsumsi antibiotik selama kurun waktu 14 hari,” kata Lukman.
Perlu diketahui, penyakit raja singa atau sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) itu disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini dimulai sebagai luka yang tidak nyeri, biasanya pada alat kelamin, rektum atau mulut.
Kondisi ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit atau selaput lendir dari luka ini. Setelah infeksi awal, bakteri sifilis dapat tetap tidak aktif di dalam tubuh selama beberapa dekade sebelum menjadi aktif kembali.
Jika didiagnosis dengan cepat, penyakit ini dapat disembuhkan dengan pemberian antibiotik. Tanpa pengobatan, penyakit yang juga dikenal dengan sebutan penyakit raja singa ini dapat merusak jantung, otak atau organ lain, dan dapat mengancam jiwa. Sifilis juga dapat ditularkan dari ibu ke anak yang belum lahir.(Junaedi)